Ekbis

Koster Paparkan Ekonomi Bali Tumbuh Diatas Rata-Rata Perekonomian Nasional

Channel9.id – Jakarta. Pertumbuhan ekonomi Bali selepas masa covid naik menjadi 5,71 % lebih tinggi ketimbang masa sebelum covid yang hanya  5,6 %.  Pertumbuhan ekonomi Bali di masa I Wayan Koster lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar  5,05 %. Hal tersebut disampaikan oleh I Wayan Koster dalam Uji Publik yang berlangsung di Universitas Udayana, 11/10/2024. Uji Publik tersebut diselenggarakan oleh BEM Universitas Udayana dan dihadiri oleh berbagai undangan, dari KPU, Bawaslu dan juga kalangan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut I Wayan Koster yang maju lagi menjadi Calon Gubernur berpasangan dengan Giri Prasta, memaparkan pencapaiannya selama memerintah Provinsi Bali dari tahun 2019-2023. “Masa yang paling berat adalah covid, karena Bali mengandalkan pariwasata, tidak ada wisatawan datang dan pertumbuhan ekonomi minus hingga 9.3 %,”jelasnya.

Sebagai Gubernur, I Wayan Koster mencari terobosan-terobosan untuk mengatasi covid dan memulihkan perekonomia.  Dengan berbagai macam strategi dan langkah-langkah komprehensif serta upaya yang sangat bersungguh-sungguh, pandemi covid di Bali berhasil diatasi. Bahkan Bali menjadi provinsi pertama yang dinyatakan lepas dari covid. Perekonoman Bali pun tumbuh bahkan jauh lebih pesat ketimbang masa sebelum covid.

Dalam forum tersebut Koster juga menyampaikan capaian indikator makro ekonomi selama menjabat menjadi Gubernur Bali. Menurutnya pendapatan perkapita  masyarakat Bali per tahun sebesar Rp 62,29 juta. Lebih tinggi dari masa sebelum covid yang hanya mencapai 57,76 juta. “Untuk tingkat  kemiskinan sebesar 4,25 % paling rendah se Indonesia, untuk nasional mencapai  9,34 %,”, jelasnya. Namun Koster menambahkan masih ada pekerjaan rumah, karena masih ada orang miskin di Bali yang sebear 4,25 %.

Untuk masalah kesenjangan/Indeks Rasio Gini sebesar 0,36 masih dibawah angka nasional yang sebesar  0,388. Sedangkan tingkat pengangguran  terbuka sebesar 2,69 %, prosentase angka tersebut terendah ke-3  di Indonesia, untuk angka nasionalnya sendiri mencapai  5,32 %. Indikator makro ekonomi lainnya, untuk IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Bali mencapai  78,01 tertinggi ke lima  di Indonesia, untuk nasional 74,39 %.

Hal menarik lainnya adalah terkait dengan harapan hidup masyarakat Bali yakni 74,88 tahun sedangkan nasional 72,17 tahun. “Untuk laki-laki sekitar 70,17 tahun dan perempuan 74,18 tahun, jadi di Bali, laki-laki umurnya lebih pendek daripada yang perempuan,” ujarnya.

Namun Koster juga menyadari masih banyak hal yang harus ditingkatkan. Karena itu melalui konsep yang sudah ia susun, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui  Pembangunan Semesta Berencana Era Bali Baru, Koster sudah menyusun langkah-langkah strategis. Untuk memajukan Bali tidak hanya sejahtera secara ekonomi, namun juga  menjaga kesucian  dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan  kehidupan krama Bali yang sejahtera  dan bahagia, niskala-sakala.

Provinsi Bali sudah  memiliki  Undang-Undang Nomor 15  tahun 2023, tentang Provinsi Bali. Dan juga punya Peraturan Daerah  Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru  2025-2125. “Ini menjadi modal besar buat kita arah pembangunan Bali hingga 100 tahun ke depan, bukan lagi 10 atau 50 tahun, dan dengan Perda tersebut seluruh pemerintah kabupaten/kota wajib untuk melaksanakannya,” tegas Koster.

Karena itu Koster optimis, program-program yang sudah ia susun akan terlaksana pada periode kedua pemerintahannya. “Dalam periode pertama, sudah terwujud 44 tonggak penanda 100 tahun Bali Era Baru dalam berbagai bidang, dari mulai memuliakan  adat, melindungi budaya, kesucian pura hingga program dalam bidang perekonomian,”ujarnya. Ke depan Koster tinggal melanjutkan program-program tersebut satu per satu.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +    =  12