Hot Topic Nasional

Koster Pastikan Pembangunan Bali Tetap Aman, Meski Beda Afiliasi Politik

Channel9.id – Bali. Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster, menegaskan bahwa arah pembangunan Bali di bawah kepemimpinannya tidak akan terhambat oleh perbedaan afiliasi politik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pernyataan tersebut disampaikan Koster dalam sesi tanya jawab pada acara diskusi “Pariwisata Bali Mau Dibawa Kemana?” yang digelar oleh Bali Tourism Board (BTB)/Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali di Jimbaran Grand Ballroom, Jumat (25/10/2024).

Dalam acara tersebut, seorang peserta mempertanyakan bagaimana masa depan Bali di bawah kepemimpinan pasangan Koster-Giri, yang saat ini tidak berada dalam koalisi partai yang sama dengan pemerintah pusat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Bagaimana seandainya paslon nomor urut 2 ini yang mungkin tidak satu garis dengan pusat, apakah ada kendala? Bagaimana Bali ini kalau tidak jalan dengan pusat, apakah akan mati suri atau bagaimana?” tanya peserta acara tersebut.

Menjawab pertanyaan itu, Wayan Koster, yang merupakan calon gubernur petahana setelah sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, menekankan bahwa alokasi anggaran dari pemerintah pusat ke daerah tidak bergantung pada afiliasi politik.

Koster, yang memiliki pengalaman tiga periode di Badan Anggaran DPR, menjelaskan bahwa ada tiga skema utama alokasi dana dari APBN untuk daerah yang sudah diatur dengan undang-undang.

“Saya tiga periode di badan anggaran DPR. Sudah biasa mengalokasikan anggaran APBN ke daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, bahkan desa, dengan undang-undang,” kata Koster.

“Pengaturan alokasi anggaran dari APBN ke daerah ada normanya, diatur dengan undang-undang, undang-undang tentang pemerintahan daerah dan undang-undang tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah,” tambahnya.

Ia menambahkan bahwa ada tiga jenis dana yang dialokasikan dari pusat ke daerah. Pertama adalah Dana Alokasi Umum (DAU), yang diberikan secara otomatis berdasarkan rumus tertentu yang mempertimbangkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan tingkat kemiskinan.

Kedua, Dana Alokasi Khusus (DAK). Menurut Koster, jenis dana ini bertujuan mendukung program-program spesifik dari pemerintah pusat di daerah. Dana ini dialokasikan berdasarkan kebutuhan pusat, misalnya untuk pembangunan infrastruktur, sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan, sebagai bagian dari upaya pencapaian tujuan nasional.

“Kalau dia punya kepentingan pusatnya di daerah untuk mencapai tujuan tertentu dengan programnya, maka dia wajib mengalokasikan anggaran dari APBN tanpa diminta,” jelas Koster.

Ketiga, ada Dana Bagi Hasil (DBH), yang bersumber dari pendapatan yang dihasilkan Bali dan dikembalikan dalam bentuk persentase tertentu sesuai peraturan. Dana ini diatur oleh undang-undang dan diberikan secara otomatis berdasarkan besaran kontribusi daerah terhadap pendapatan pusat.

“Tiga sumber ini tidak perlu diintervensi oleh siapapun, tidak bisa bahkan, karena dia berjalan secara otomatis,” ujar Koster di hadapan para peserta.

Lebih lanjut, Koster menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo Subianto sebagai seorang nasionalis akan tetap mendukung pembangunan di Bali, meskipun kepemimpinan daerah tidak berasal dari partai yang sama. Menurutnya, fokus pembangunan tetap terletak pada kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan, sesuai amanat konstitusi.

“Saya yakin, bapak presiden, bapak Prabowo, adalah orang yang sangat nasionalis, orang yang sangat dedicated. Astungkara saya terpilih jadi gubernur dan Pak Giri jadi wakil, saya akan menghadap beliau,” tambah Koster.

Adapun acara yang berlangsung di Jimbaran Grand Ballroom ini dihadiri oleh sekitar 600 peserta dari 29 asosiasi pariwisata di Bali. Acara ini menjadi momentum bagi para pelaku industri untuk menentukan dukungan mereka terhadap calon pemimpin Bali mendatang.

Acara ini juga diikuti oleh paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya (De Gadjah) – Putu Bali Agus Suradnyana (PAS) yang mendapat sesi pertama pukul 10.00-12.00 WITA. Sementara pasangan nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), mendapat sesi kedua pada pukul 13.30-15.30 WITA.

Baca juga: Koster Tegaskan Komitmen Tangani Sampah Bali: Fokus Edukasi dan Penguatan Kebijakan

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  3  =