Channel9.id – Jakarta. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto merespons sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada KPK usai eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bebas dari penjara karena menerima amnesti. Setyo mengatakan, amnesti yang diberikan Presiden Prabowo Subianto itu semakin memperjelas status bersalah Hasto.
“Amnesti yang diberikan semakin memperjelas bahwa status bersalah tetap melekat namun diampuni oleh Presiden atau dikasihani,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
Setyo menegaskan, amnesti tidak menghapus perbuatan pidana Hasto dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR untuk Harun Masiku.
“Tugas penegakan hukum oleh KPK sudah dijalankan secara profesional oleh para penyelidik, penyidik dan penuntut sampai putusan yang menyatakan terbukti bersalah,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat KPK saat ini. Hal ini diungkapkan Megawati saat Hasto tiba di lokasi Kongres ke-6 PDIP di Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/8/2025) atau sehari setelah Hasto bebas dari rumah tahanan KPK.
“Maaf ya, kalau saya lihat KPK sekarang sedihnya bukan main saya, saya lah yang membuat yang namanya Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata Megawati.
Ia menilai kasus yang menjerat Hasto aneh. Menurut dia, Hasto diperlakukan secara tidak adil dalam proses hukum yang berjalan.
“Coba kalau sekarang modelnya kayak begini, lalu bagaimana, coba saja pikir, kan aneh, saya merasa aneh kok, masa urusan begini saja presiden harus turun tangan, coba pikirkan,” lanjutnya.
Hasto merupakan terpidana kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Ia dijatuhi vonis 3 tahun 6 bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Vonis Hasto lebih rendah dari tuntutan jaksa KPK yang menuntut hukuman 7 tahun penjara.
Namun, tak sampai sepekan kemudian, Prabowo memberikan amnesti atau pengampunan kepada Hasto.
Baca juga: Tangis Megawati Pecah saat Sambut Hasto di Kongres PDIP
HT
