KTT COP26 Akan Fokus Terhadap Pendanaan Dampak Perubahan Iklim
Internasional

KTT COP26 Akan Fokus Terhadap Pendanaan Dampak Perubahan Iklim

Channel9.id-Skotlandia. Pemerintah akan mendorong adanya kesepakatan perihal bagaimana cara untuk membantu negara-negara yang rentan terkena dampak pemanasan global dan mengganti rugi dampak kerusakan yang sudah dialami negara-negara tersebut, Senin (8/11/2021). Hal ini merupakan ujian untuk negara-negara berkembang dan kaya untuk menyudahi diskusi soal “uang” dan fokus ke perubahan iklim sepenuhnya.

Dalam diskusi di Glasgow, Skotlandia, pada awal minggu ini, para petinggi dunia akan membahas lebih dalam lagi mengenai ganti rugi dampak perubahan iklim terhadap negara-negara berkembang untu menepati janji mereka dan mengedepankan pertanyaan mengenai bagaimana cara terbaik untuk membantu negara-negara dalam beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

Inggirs, yang menjadi host KTT COP26, mengumumkan 290 juta poundsterling (Rp5,5 triliun) dalam penggalangan dana barunya, yang juga termasuk untuk negara-negara di Asia Pasifik agar mampu menghadapi dampak dari pemanasan global.

“Hari itu akan datang,” ujar pemerintah Inggirs, “Selain itu ada dana bantuan internasional lainnya yang sudah dijanjikan oleh negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Denmark untuk adaptasi dan ketahanan negara-negara yang terancam oleh dampak perubahan iklim, yang sebagian besar diantaranya sudah merasakan dampak terburuknya,” tambahnya.

Walaupun negara-negara berkembang memintanya ada pendanaan untuk membantu mereka agar dapat beradaptasi dengan temperatur lebih tinggi yang menyebabkan semakin seringnya kekeringan, banjir dan kebakaran hutan, negara kaya lebih condong untuk mendanai program pengurangan emisi gas.

“Kita harus bertindak sekarang untuk menghentikan perubahan iklim ini dalam menyebabkan banyak orang menjadi jatuh miskin. Kami sendiri sudah mengerti dan paham kalau perubahan iklim ini telah memberikan dampak parah terhadap negara-negara yang rentan,” ujar Anne-Marie Trevelyan, yang ditunjuk oleh pemerintah Inggris untuk fokus terhadap adaptasi dan ketahanan.

“Kami bertujuan untuk tercapainya perubahan signifikan, yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap perkembangan yang terus berkelanjutan dan masa depan yang baik untuk kita semua, bukan hanya untuk satu pihak saja,” tambahnya dalam pernyataannya.

Setelah selama seminggu ketika banyak janji dibuat oleh negara-negara kaya yang dituduh oleh negara-negera berkembang sudah mengingkari janjinya, sesi hari Senin ini akan berfokus dengan bagaimana menangani ketahanan, kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim ini.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  63  =  66