Nasional

KTT G20 Bali Bisa Jadi Berkah Bagi Sektor Pariwisata Indonesia

Channel9.id-Jakarta. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang akan digelar pada 15 dan 16 November di Bali, bakal menjadi berkah bagi masyarakat sekitar. Pegelaran acara internasional bergengsi ini berpotensi membangkitkan ekonomi dan pariwisata Bali setelah hampir tiga tahun pandemi COVID-19 melanda.

Menjelang pegelaran KTT G20, persentase hunian hotel dan pendapatan para pengrajin hotel meningkat. Adapun saat ini Bali siap menyambut kedatangan para perwakilan dan tamu acara tersebut, menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun.

“Hotel untuk delegasi siap, 24 hotel lebih siap menyambut delegasi mulai dari petugas hotel yang memakai pakaian adat, sampai minuman welcome drink khas Bali,” ujarnya, dikutip belum lama ini.

Untuk diketahui, perekonomian Bali di 2022 diproyesikan tumbuh 3,80%—4,60% dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Ini lebih tinggi daripada tahun 2021, yang mengalami kontraksi sebesar -2,47% yoy.

Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali juga terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa wisatawan mancanegara ke Bali mencapai lebih dari 276.600 pada Agustus 2022. Kemudian pada September mencapai sekitar 290.000. Kebanyakan wisatawan mancanegara berasal dari India, Prancis, Inggris, dan Jerman.

Jumlah wisatawan mancanegara ke Bali di periode Januari hingga Agustus 2022 naik 2.080%. Angka ini jauh melesat jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama, yang hanya menerima 43 kunjungan.

“Omset UMKM juga meroket hingga 100% dari masa pandemi, meski belum bisa seperti sebelum pandemi tapi ini perkembangan signifikan,” terang Tjokorda.

Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Ida Bagus Purwa Sidemen menuturkan bahwa sejak awal tahun, pihaknya sudah mempersiapkan KTT G20—termasuk kesiapan akomodasi, keamanan, dan kesiapan keadaan bencana.

“Training pegawai sudah jauh hari sebelumnya dilakukan, karyawan hotel di-upgrade training-nya bagaimana memberikan standar pelayanan yang baik, apalagi tamu-tamu pejabat penting,” ungkap Purwa. “Beberapa hotel juga sudah melakukan renovasi dan bahkan perombakan hotel tempat untuk menginap delegasi.”

Purwa juga mengatakan bahwa tingkat keterisian hotel di sekitar Nusa Dua mencapai 90%. sementara daerah lainnya seperti Sanur, Ubud dan Canggu sekitar 60 sampai 70%.

“Kondisi Bali semakin membaik, hotel sudah mulai memanggil karyawan yang dirumahkan, sudah mulai pulih lagi pariwisata Bali,” ujar Purwa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  6  =  8