Channel9.id-Jakarta. Presiden Joko Widodo mengingatkan jika perekonomian pada kuartal III 2020 tidak meningkat, maka kondisi ekonomi pada kuartal selanjutnya berpotensi lebih sulit. Dia meminta jajaran kementerian/lembaga dan instansi terkait di sektor perekonomian untuk bekerja keras memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi pada kuartal III atau periode Juli, Agustus, September 2020. “Kami berharap di kuartal ketiga, kami sudah harus naik lagi kalau enggak, enggak ngerti lagi saya, betapa akan lebih sulit,” ujarnya, Kamis, 23 Juli 2020.
Presiden Jokowi meminta pemulihan konsumsi masyarakat dan ekspor yang sudah terjadi di Juli 2020, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha dan juga lembaga pembiayaan termasuk koperasi untuk mengungkit perekonomian.
Dana bergulir ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) yang disiapkan sebesar Rp1 triliun melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kata Presiden, perlu segera dikucurkan kepada koperasi. “Kami inginkan semua koperasi bergerak, UMKM juga,” kata Jokowi. Presiden mengatakan pemerintah telah memberikan bantuan kepada 12 juta UMKM dalam bentuk bantuan modal kerja produktif.
Beberapa lembaga ekonomi internasional menyatakan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 akan terkontraksi ke level negatif. Bank Dunia menyatakan ekonomi global akan menurun hingga minus 5 persen, sedangkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan perekonomian akan terjerembab ke minus 6 sampai minus 7,6 persen.
Sedangkan untuk Indonesia, Presiden Jokowi memperkirakan pada kuartal II 2020 atau periode April, Mei, Juni 2020, ekonomi akan terkontraksi ke level negatif ke minus 4,3 persen. Namun di kuartal III 2020, Presiden Jokowi meyakini Indonesia akan memasuki masa pemulihan.
