Channel9.id-Jakarta. Proses perekrutan anggota robot trading DNA Pro diduga menggunakan hipnotis, hal tersebut disampaikan oleh Pengacara korban robot trading DNA Pro, Muhammad Zainul Arifin. Menurutnya berdasarkan keterangan kliennya sepertinya sangat mudah dipengaruhi dan ikut menginvestasikan duitnya.
Zainul sudah berbicara dengan 122 korban baik secara langsung maupun telpon. Dirinya sempat menanyakan, apakah ikut investasi seperti ada pengaruh hipnotis? Dan para korban umumnya mengatakan iya.
Hal tersebut disampaikan Zainul di Bareskrim Mabes Polri, 28 Januari 2022, Ketika mendampingi para korban melaporkan dugaan penipuan DNA Pro. Para korban kemudian tertarik untuk mentransfer uang untuk investasi tanpa menanyakan lebih jauh perihal ada atau tidaknya kajian terkait platform tersebut.
Bahakan ketika dilarang oleh keluarganya para korban ini tetap melakukan dan ikut dalam investasi tersebut. “Artinya mereka sempat kelihatan tanpa sadar melakukan investasi tersebut,” jelasnya.
Pihaknya berharap agar penyidik Bareskrim Mabes Polri membongkar hal tersebut. Memastikan apakah ada pengaruh “faktor X” yang membuat korban melakukan transfer investasi sampai mengalami kerugian.
Aplikasi robot trading DNA Pro dikelola oleh manajemen yang berbadan hukum, yaitu PT Digital Net Asia dan PT DNA Pro Akademi. Zainul mengatakan keduanya diduga bersekongkol, karena kemungkinan melakukan perbuatan yang sama.
Hingga saat ini ada 122 orang korban yang melaporkan dan merasa di rugikan dan kemungkina akan bertambah. Kerugiannya pun bervariasi ada yang Rp 700 juta hingga Rp 1,5 miliar. “Dari 122 korban yang melaporkan total kerugiannnya mencapai lebih dari Rp 17 miliar,” jelasnya.