Nasional

Kunjungan ke Museum Buat Siswa Tertarik Belajar Sejarah, 435 Museum Berkualitas Jelek

Channel9.id – Jakarta. Sejarawan Bonnie Triyana menyampaikan, berkunjung ke museum, adalah salah satu cara supaya siswa tertarik belajar sejarah. Sayangnya, mengajak siswa ke museum sulit dilakukan mengingat jam pelajaran sejarah yang terbatas serta adanya masalah administrasi.

“Saya ngobrol dengan (Ketua AGSI Banten) Somad, kalau mau pergi ke museum, pelajaran sejarah itu nggak cukup buat jalan. Lalu juga ada urusan administrasi yang sulit,” kata Bonnie dalam Diskusi rutin yang diadakan FDP IKA UNJ, Rabu (30/9).

Bonnie menjelaskan, museum merupakan salah satu wahana dari sejarah publik. Selain museum, wahana sejarah publik di antaranya film, teater, obyek wisata sejarah, dan media (pers, medsos).

“Sejarah publik itu, wilayahnya tidak dibatasi oleh satu tempat seperti sekolah, universitas, dan juga aktivitas yang bersifat akademik, tapi lebih di luar masuk ke tengah tengah masyarakat,” kata Bonnie.

Baca juga : Mendagri Tito Ingatkan Paslon Tak Lakukan Black Campaign

Menurut Bonnie, sejarah publik sangat erat kaitanya dengan pembelajaran sejarah di ruang kelas. Bonnie membayangkan keduanya bisa saling terhubung sehingga menciptakan sebuah ekosistem

“Sayangnya dari 435 museum di indonesia, kualitasnya tak baik. Bahkan, tahun 2010, 90 persen museum kualitasnya jelek ngak layak kunjung,” ujarnya.

“Yang terbaru tahun 2019, seperempatnya saja. Tapi saya menduga mungkin masih 70 persen kualitas museum di kita ini tak layak kunjung. Baik dari sisi koleksi dan fasilitas ngak layak kunjung,” kata Bonnie.

Karena itu, Bonnie meminta pemerintah lebih memperhatikan museum dengan membuat kebijakan pendukung.

“Regulasi dan kebijakan dari pemerintah dalam bidang sejarah publik sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

45  +    =  48