Channel9.id-Jakarta. Elon Musk lagi-lagi memberhentikan tenaga kerja di Twitter. Menurut The Information, Twitter meniadakan divisi infrastruktur pada Jumat (16/12) malam. Belum diketahui pasti berapa jumlah orang yang terdampak hal itu. Namun, sehari sebelumnya, sejumlah teknisi mengaku diberitahu lewat email bahwa mereka tak lagi dibutuhkan di Twitter alias dipecat.
Diketahui, laporan terakhir mengenai pemecatan tenaga kerja di Twitter ialah pada Selasa (13/12) lalu. New York Times melaporkan bahwa Musk memecat Nelson Abramson, Kepala Divisi Infrastruktur di Twitter.
Twitter sendiri belum mengonfirmasi laporan tersebut, mengingat telah meniadakan tim komunikasi menyusul pemecatan tenaga kerja.
Menurut prediksi The Information, jumlah tenaga kerja di Twitter telah menyusut sekitar 75 persen sejak Musk mengambil alih perusahaan pada akhir Oktober. Sebelumnya, Twitter mempekerjakan sekitar 7.500 orang di bawah mantan CEO Twitter Parag Agrawal. Seminggu lalu, Slack internal Twitter mencatat bahwa perusahaan kini memiliki sekitar 2.000 karyawan.
Pada November, Musk mengatakan bahwa Twitter tak akan memecat pekerja lagi. Janji itu muncul setelah Musk memberi ultimatum yang “sangat keras”, yang menyebabkan setidaknya 1.200 pekerja mengndurkan diri.
Pemecatan tim yang bertanggung jawab untuk menjaga dan mengoperasikan Twitter membuat publik khawatir Twitter semakin tak bisa diandalkan. Bersamaan dengan itu, para investor dan pengiklan juga punya kekhawatiran serupa.
Menurut The Information, Musk menunjuk teknisi Tesla Sheen Austin untuk menjalankan tim infrastruktur di Twitter setelah Abramson dipecat.
Selain itu, pemecatan juga menunjukkan kondisi keuangan yang dialami Twitter sejak dibeli Musk. Dalam beberapa minggu terakhir, Musk dan eksekutif lainnya dikabarkan sedang membahas konsekuensi dari penolakan pembayaran pesangon kepada ribuan orang yang dipecat dari perusahaan dalam beberapa minggu terakhir. Perusahaan juga telat membayar sewa kantor pusatnya di San Fransisco dan jaringan kantor satelit global.