Laju Metabolisme Lambat? Mungkin Kamu Begini di Pagi Hari
Health Lifestyle & Sport

Laju Metabolisme Lambat? Mungkin Kamu Begini di Pagi Hari

Channel9.id-Jakarta. Metabolisme merupakan proses mengubah makanan dan minuman menjadi energi, untuk kemudian digunakan oleh tubuh. Karena proses ini, organ-organ jadi bisa berfungsi sebagaimana mestinya, mulai dari bernafas hingga tidur. Namun, lain lagi ceritanya kalau metabolisme Kamu lambat.

Perlu Kamu ketahui, metabolisme yang normal menandakan tubuh yang sehat. Kalau metabolisme lambat, yang terjadi adalah sebaliknya. Pasalnya, metabolisme yang lambat berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan, rentan lelah, sakit kepala, hingga rentan depresi.

Ada banyak faktor yang bisa memperlambat proses metabolisme. Salah satunya yaitu pola makan di pagi hari atau sarapan. Mungkin saja Kamu belum tahu pola seperti apa yang dimaksud, namun ternyata sudah jadi kebiasaan. Wah, padahal ini buruk karena berbahaya bagi kesehatanmu, lo!

Nah, untuk lebih lanjut, coba simak pemaparan berikut, yuk! Dengan begitu, Kamu jadi lebih paham pola sarapan seperti apa yang harus Kamu hindari.

1. Tak sarapan
Kebiasaan tak sarapan bakal memperlambat proses metabolisme. Pasalnya, tanpa sarapan, Kamu tak mendapat energi untuk beraktivitas. Oleh karenanya, secara alami tubuh bakal memperlambat proses metabolisme agar tubuhmu tetap berfungsi normal.

Perlu Kamu ingat, sarapan ibarat “bahan bakar” bagi tubuh sebelum memulai hari. Maka dari itu, jangan lewati sarapan.

Selain itu, tak sarapan juga bisa bikin Kamu merasa lapar hebat dan memungkinkan Kamu makan berlebihan nantinya. Nah, ini meningkatkan risiko kenaikan berat badan, lo. Bagi Kamu yang sedang diet, pasti hal ini mengkhawatirkan.

2. Kurang asupan cairan
Kurang minum pagi berpotensi menyebabkan dehidrasi, yang pada ujungnya bisa memperlambat proses metabolisme. Maka dari itu, pastikan untuk mendapat cukup cairan saat pagi hari. Kamu disaranakn minum segelas air saat bangun tidur, sebelum dan setelah sarapan. Kamu juga bisa mendapat cairan dari kuah makanan, jika ada menu sarapan berkuah.

3. Hanya makan karbohidrat
Hanya mengonsumsi karbohidrat saat sarapan bisa bikin Kamu lapar sepanjang hari. Ini karena karbohidrat, terutama dalam jumlah tinggi, akan menyebabkan gula darah melonjak dan menurun drastis. Sementara itu, saat gula darah turun, Kamu lebih mungkin mengidam makanan manis atau berkalori tinggi. Ini pada ujungnya akan menyebabkan gula darah naik turun sepanjang hari, dan ini bikin Kamu kenyang dan lapar lagi—seperti lingkaran setan.

Nah, ketimbang hanya makan karbohidrat, Kamu disarankan untuk menambahkan protein dan serat. Asupan ini cenderung lebih lambat dicerna dan tak akan membuat gula darah naik-turun secara drastis. Selain itu, asupan ini juga bisa bikin perut Kamu kenyang lebih lama, bahkan meningkatkan sistem pembakaran kalori.

4. Konsumsi banyak gula tambahan
Kalau Kamu kebanyakan makan gula tambahan saat sarapan—seperti minuman atau makanan manis, kadar gula darah bisa naik dan kemudian turun dengan drastis. Menurut penelitian, mengonsumsi minuman manis secara berlebihan bisa memperlambat metabolisme.

Alih-alih kebanyakan makan gula, Kamu disarankan sarapan bernutrisi seperti telur dan sayuran hijau—yang kaya protein dan serat.

5. Mengonsumsi makanan olahan
Menu sarapan yang dipilih juga bisa memperlambat laju metabolisme, lo. Ini termasuk makanan olahan. Pasalnya, jenis makanan ini telah melalui banyak proses produksi sehingga memungkinkan nutrisinya minim. Selain itu, makanan ini juga cepat dicerna. Artinya, makanan ini tak membutuhkan energi untuk diproses sehingga memicu perlambatan proses metabolisme.

6. Sarapan terlalu sedikit kalori
Orang yang sedang mengikuti program menurunkan berat badan mungkin akan melewati sarapan. Harapannya supaya berat badan cepat turun. Namun, perlu diketahui bahwa tak sarapan atau memangkas kalori di pagi hari bisa memperlambat metabolisme.

Kamu sebetulnya harus memiliki kalori untuk membakar kalori, kendati defisit kalori diperlukan untuk menurunkan berat badan. Sementara sedikit kalori membuat tubuh merasa bahwa makanan “langka” sehingga metabolisme jadi melambat untuk mengimbanginya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  80  =  86