Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas Lingkup Kemendagri, dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Senin, (30/11).
Pada kesempatan tersebut, Tito mengingatkan bahwa Kemendagri merupakan salah satu pilar sentral dalam sistem administrasi pemerintahan Indonesia.
“Saya minta rekan-rekan silahkan terapkan segala pelajaran teori tentang leadership jadi pemimpin yang baik, entah itu pemimpin yang bisa menjadi contoh, pemimpin yang bisa membawa tujuan organisasi, dan lain-lain. Organisasi yang sehat adalah organisasi yang mencapai tujuan organisasi dan yang mampu mengakomodir kepentingan sebagian besar anggotanya,” terangnya.
Baca juga: Dalam Waktu Bersamaan, Kemendagri Raih 3 Penghargaan
Meskipun demikian, Tito juga menekankan bahwa dalam berorganisasi harus ada keselarasan antara seorang pemimpin dan followers pengikutnya. Menurutnya, dari sudut pandang seorang pemimpin ada dua variabel followers yang baik, yaitu prestasi dan loyalitas.
“Karena kita bekerja pasti ada atasan, saya pun juga sama, diatas saya juga ada (atasan). Saya melihat salah satu pengalaman penting untuk bisa menjadi bawahan yang baik kita juga bisa memahami pemimpin itu menghendaki apa, dan pimpinan ini selalu melihat bawahan itu seperti apa penilaiannya,” tuturnya.
Sementara itu, Mendagri mengatakan pelantikan bukan hanya sekedar ritual biasa, tetapi menandakan penyegaran dalam lingkup organisasi tersebut dengan adanya rotasi kepemimpinan.
“Bergeraknya gerbong ibarat kereta api ada lokomotif dengan gerbong-gerbongnya, maka dengan bergeraknya gerbong ini kereta tetap berjalan, regenerasi tetap berjalan. Karena salah satu tanda sehatnya organisasi dengan sistem kaderisasi dan regenerasi yang baik. Tidak tergantung pada figur, tapi membuat sistem yang baik maka organisasi akan survive. Organisasi yang bergantung kepada figur begitu figur itu tidak ada maka akan melemah,” terangnya.
Adapun, penerapan reward dan punishment menjadi sangat penting di organisasi manapun. Menurutnya, pekerja yang baik layak diberikan reward, sementara yang kurang baik diberikan punishment, keduanya sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik.
“Yang baik diberikan reward, yang kurang baik diberikan punishment, sehingga memberikan efek deteren untuk tidak melanggar, juga memberikan motivasi untuk berlomba-lomba berkompetisi secara sehat dalam rangka untuk mendapatkan penghargaan reward, diantaranya promosi jabatan, perpindahan jabatan, dan lain-lain,” tandasnya.