Channel9.id-Jakarta. Pemerintah telah menganggarkan Rp 20 triliun untuk pelatihan daring bagi pekerja yang di-PHK maupun dirumahkan karena pandemi COVID-19 dalam program Kartu Prakerja.
Namun, banyak pihak menilai penerapan program Kartu Prakerja tak tepat di saat pandemi corona. Bahkan, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, meminta program ini lebih baik dihentikan.
“Daripada enggak jelas dan jadi rebutan pengelolaannya, sehingga terkesan berebut proyek serta menimbulkan ketidakadilan. Maka lebih baik hentikan saja dulu program ini,” kata Kurniasih kepada wartawan, Kamis (23/4).
Kurniasih menilai, tidak semua masyarakat memiliki jaringan internet yang mumpuni untuk mengikuti pelatihan-pelatihan online. Apalagi yang tinggal di daerah-daerah pelosok.
Selain itu, ia juga menyoroti pemilihan peserta yang lolos dan dapat mengikuti pelatihan menggunakan sistem acak komputer. Sehingga, muncul ketidakadilan bagi warga lainnya yang telah ikut mendaftar.
“Untung-untungan jadinya. Belum lagi pelatihan-pelatihannya sangat tidak sesuai dengan pendemi saat ini,” tutur legislator Dapil DKI Jakarta itu.
Segudang masalah dan ketidakjelasan pelatihan online Prakerja ini dianggapnya hanya menghambur-hamburkan uang negara. Sedangkan saat ini, masih banyak kebutuhan dan bantuan yang lebih berguna untuk masyarakat Indonesia terdampak wabah virus corona.
Kurniasih juga menyarankan agar program Prakerja ini lebih baik dilakukan saat pandemi COVID-19 selesai.
“Opsi solusinya, hentikan program ini sampai selesai pandemi sehingga bisa digunakan untuk tahap recovery (pemulihan) bagi para pekerja di saat pasca pandemi. Karena teman-teman pekerja harus terus survive dalam bidang kerjanya masing-masing dan pasti butuh insentif recovery,” kata Kurniasih.
“Sebagian besar dana program dialokasikan saja untuk social safety net (jaring pengaman sosial) bagi pekerja terdampak dan permodalan bagi pekerja untuk usaha di saat pasca pandemi. Program ini kembalikan ke Kemnaker dan libatkan Disnaker untuk pelaksanaannya,” tandasnya.
(virdika rizky utama)