Internasional

Libanon Lock Down Kamp Pengungsi Palestina dan Suriah

Channel9.id-Jakarta.  Libanon memberlakukan lock down di kamp pengungsi Palestina di setelah seorang pengungsi dilaporkan positif Covid-19. Hal ini menjadi kasus pertama yang terjadi di kamp padat negara tersebut.

Dilansir AFP, seorang pejabat PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA menyatakan, pasien tersebut merupakan pengungsi Palestina dari  Suriah, telah dibawa ke rumah sakit Rafic Hariri di Beirut.

Petugas kesehatan mengunjungi kamp Wavel di Lembah Bekaa pada Rabu (22/04), untuk melakukan tes. Pengujian tersebut difokuskan kepada kerabat pasien wanita itu dan orang-orang yang telah berinteraksi dengannya. Sebanyak 50 orang dipilih secara acak untuk dilakukan tes.

PBB telah berulangkali menyerukan para pengungsi dan migran di kamp pengungsi di seluruh dunia akan risiko tinggi terinfeksi virus corona. Berdasarkan data pemerintah Libanon tahun 2017 tercatat lebih dari dua ribu orang tinggal di Wavel. Namun, jumlah populasi pengungsi diyakini jauh lebih tinggi dari data yang dirilis.

Kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan kamp pengungsi Palestina dan Suriah di Libanan yang padat, memiliki risiko paling tinggi dimana sanitasi menjadi masalah utama.

“Kekhawatiran utama…tetap penyebaran virus corona di kamp pengungsi Palestina yang padat dan kemungkinan isolasi di rumah menjadi sangat terbatas,” ujar juru bicara UNRWA.

Lebih dari 174.000 warga Palestina tinggal di Libanon, dan sebagian besar tinggal di kamp pengungsi yang dikuasai faksi-faksi Palestina dan tidak terjangkau oleh pasukan keamanan Libanon.

Namun, kamp yang diisi oleh warga Palestina yang melarikan diri setelah Israel merangsek masuk pada tahun 1948 diperkirakan dihuni oleh lebih dari 500.000 orang. Para pengungsi menghadapi pembatasan kerja dan kebanyakan dari mereka hidup dengan upah harian.

Libanon menyatakan, pihaknya juga menampung 1,5 juta pengungsi Suriah sejak pecah perang sembilan tahun lalu. Namun, hanya satu juta orang yang terdaftar di PBB sebagai pengungsi.

Sebelumnya, satu orang Palestina yang tidak tinggal di kamp pengungsian, serta tiga orang Suriah dinyatakan positif Covid-19 di Libanon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

58  +    =  63