Channel9.id-Jakarta. Selama ini, kesejahteraan guru tidak pernah terlewat untuk bahas. Namun, bagi Wakil Sekjen Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Jejen Musfah mengatakan sudah semestinya guru meningkatkan kapasitas diri jika memang ingin sejahtera.
Terlepas dari hal itu, menurut Jejen, yang kini kerap kali jadi persoalan adalah perlindungan guru. “Ada saja kasus guru mengalami kekerasan oleh wali murid. KPAI pasti belain anak. Perkumpulan guru pasti membela guru. Ketemunya di mana?” ujarnya.
Jejen mengatakan bahwa harus ada balancing atau keseimbangan antara hak anak dan hak guru. Ia melanjutkan, bahwa guru pun membutuhkan perlindungan dalam pembelajaran.
Ia pun turut menyinggung penggunaan media sosial di kalangan guru. Sebab, saat ini kerap kali terdapat kasus guru tidak skeptis pada informasi sehingga malah menebar hoax di media sosial.
“Media harus menjadi simbol kualitas diri. Medsos adalah profil kita, juga mencerminkan siapa sesungguhnya diri kita,” kata Jejen. Ia turut berpesan untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Lebih lanjut, ia juga berpesan agar guru menanamkan toleransi pada anak, mengingat kondisi masyarakat Indonesia ini beragam. Ia menyayangkan sekolah yang melarang atau mewajibkan anaknya berjilbab.
“Satu sekolah tidak semuanya muslim,” ia mengingatkan.
(LH)