Channel9.id-Jakarta. Setelah sebelumnya sempat terganggu akibat pemadaman listrik, kini setelah listrik kembali menyala layanan telekomunikasi telepon dan SMS di Papua kembali normal pada Jumat (30/8).
Sebagaimana disampaikan VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan Telkomsel terus berupaya melakukan percepatan pemulihan layanan telepon dan SMS secara optimal.
“Perusahaan fokus menjalankan kegiatan pengamanan dan penjagaan aset Telkomsel sekaligus Telkom Group. Saat ini kantor layanan Telkomsel di Kota Jayapura belum dapat beroperasi hingga waktu yang belum dapat ditentukan,” tutur Denny dalam keterangan resmi, Jumat (30/8). .
Telkomsel, lanjut Denny, terus memberikan perkembangan terbaru terkait kondisi aset-aset di wilayah terdampak. Di samping itu, keamanan dan keselamatan karyawan beserta keluarganya jadi hal terpenting bagi Telkomsel.
Operator pelat merah ini berkoordinasi dengan Kemkominfo, pemerintah, TNI, dan aparat penegak hukum untuk memberikan pengamanan dan perbaikan, agar jaringan telekomunikasi Telkomsel segera pulih serta untuk perlindungan karyawan Telkomsel dan keluarga.
VP Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin, mengatakan Telkomsel terus berupaya melakukan percepatan pemulihan layanan telepon dan SMS secara optimal.
Sementara itu, Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih juga menyatakan layanan SMS dan telepon XL Axiata sudah kembali normal. Ia memastikan tidak mematikan jaringan SMS atau telepon.
“Dapat kami pastikan bahwa XL Axiata tidak mematikan jaringan SMS atau telepon, terganggunya SMS dan telepon disebabkan beberapa BTS mengalami pemadaman listrik di area Jayapura,” kata Tri Wahyuningsih, Jumat (30/8).
Ayu mengatakan, BTS di area yang tidak terdampak pemadaman listrik di Papua, tetap beroperasi dengan normal.
Untuk layanan data (internet), hingga saat ini, baik Telkomsel maupun XL Axiata masih melakukan pemblokiran sementara, hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal, sesuai dengan instruksi pemerintah.
Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Keminfo) menutup sementara akses internet di wilayah Papua dan Papua barat sejak Rabu (21/8). Keputusan ini diambil dengan alasan untuk mengurangi tersebarnya berita bohong atau hoaks di wilayah Papua. Selain itu, Keminfo juga mengatakan tujuan pemblokiran adalah untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan di Papua.