Channel9.id-Lithuania. Sikap Cina terhadap Lithuania sudah seharusnya mampu menyadarkan Eropa, ujar Kementerian Luar Negeri Lithuania di hari Rabu, menyerukan Uni Eropa untuk bersatu dalam menghadapi Cina, Kamis (4/11/2021).
Cina pada bulan Agustus mendesak Lithuania untuk menarik dutanya dari Beijing setelah Taiwan mengumumkan kalau kantornya di Vilnius akan dinamakan Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania.
Baca juga: Cina dan Rusia Usahakan Dicabutnya Sanksi Korea Utara oleh PBB
Negara dengan populasi sebanyak tiga juta pada tahun ini juga akan mengundurkan diri dari mekanisme dialog “17+1” antara Cina dengan beberapa negara Eropa Tengah dan Timur, yang mana menurut Amerika merupakan upaya Cina untuk masuk ke Eropa.
Gangguan di sektor perdagangan yang dipicu oleh memanasnya tensi juga mengancam perkembangan Lithuania.
“Saya rasa ini adalah waktunya kita untuk bangun, terutama untuk rekan-rekan Eropa kita yang harus memahami jika kalian ingin melindungi demokrasi, kalian harus benar-benar memperjuangkannya dengan tegas,” tutur wakil Kementerian Luar Negeri Lithuania Arnoldas Pranckevičius.
Agar Eropa dapat dipandang kredibel di mata dunia sebagai rekan Amerika Serikat, mereka harus “menyatukan suaranya untuk melawan Cina,” ujar Pranckevičius.
Mengundurkan dirinya Lithuania dari mekanisme “17+1” bukan langkah anti-Cina, tapi pro-Eropa, tambah Pranckevičius.
“Kita harus menyatukan suara karena jika tidak, kita membuktikan kalau kita ini tidak berkredibel, kita tidak mempertahankan kepentingan kita, dan kita tidak akan mempunyai hubungan yang setara dengan Cina,” pungkasnya.
Hanya 15 negara yang mempunyai hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun, banyak negara lainnya mempunyai kantor kedutaan de facto di Taiwan, walaupun harus menamakan kantornya menjadi nama kota Taipei bukan Taiwan.
(RAG)