Lifestyle & Sport

Liverpool Catat Sejarah, Kantongi Dua Ribu Kemenangan

Channel9.id – Jakarta. Liverpool menorehkan catatan bersejarah sebagai tim pertama yang mengantongi dua ribu kemenangan di kasta tertinggi sepak bola Liga Inggris saat menghantam Newcastle United dengan skor 3-1 dalam laga pekan ke-17 di Stadion Anfield, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).

Liverpool mencapai angka tersebut setelah melakoni tak kurang dari 4.227 pertandingan liga kasta tertinggi dengan rekor total 2.000 kali menang, 1.047 kali imbang dan 1.180 kali kalah, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.

Torehan bersejarah itu juga dibumbui capaian individual elok bagi Mohamed Salah, yang mencetak gol kedua Liverpool di pertandingan kali ini.

Baca juga: Liverpool Sukses Kalahkan AC Milan 2-1

Gol itu merupakan gol kelima Salah dalam lima pertandingan kandang melawan Newcastle, membuatnya punya rekor subur tiap kali ia bermain membela Liverpool menjamu The Magpies di Anfield.

Salah membawa Liverpool sepenuhnya membalikkan keadaan setelah sempat dikejutkan oleh mantan gelandangnya sendiri, Jonjo Shelvey, yang mencetak gol hanya tujuh menit selepas sepak mula memanfaatkan sapuan buruk Thiago Alcantara demi membawa Newcastle memimpin.

Liverpool mencetak gol balasan mereka pada menit ke-21 lewat aksi Diogo Jota yang memanfaatkan kesempatan kedua setelah sundulannya dimentahkan oleh Martin Dubravka.

Para pemain Newcastle sempat memprotes gol tersebut karena Isaac Hayden bertabrakan dengan rekannya sendiri dan terbaring di tengah kotak penalti, tapi wasit Mike Dean menilai tidak ada pelanggaran terjadi dan tetap mengesahkan gol.

Empat menit berselang, Shelvey berbalik dari pahlawan jadi pecundang karena melakukan blunder yang berujung gol pembalik keadaan Liverpool.

Umpan balik Shelvey bisa direbut oleh Sadio Mane yang tetap berusaha melepaskan tembakan meski dijegal dari belakang oleh pemain Newcastle, bola bisa dimentahkan oleh Dubravka tapi jatuh di hadapan Salah yang tinggal menyambarnya untuk membawa Liverpool berbalik unggul.

Sejak itu Liverpool terus menerus menguasai pertandingan dan Newcastle berusaha memukul balik lewat situasi-situasi serangan balik.

Para pemain Newcastle sempat menuntut hadiah tendangan penalti ketika Ryan Fraser jatuh dalam perebutan bola dengan Trent Alexander-Arnold pada menit ke-64. Wasit dan VAR mengabaikan tuntutan itu, terlebih tayangan ulang memperlihatkan Alexander-Arnold sukses menjangkau bola lebih dulu.

Upaya Newcastle untuk bangkit kian menemui tantangan sebab kreator serangan utama mereka Allan Saint-Maximin meminta ditarik keluar karena cedera pada menit ke-79 digantikan Callum Wilson.

Liverpool terus menekan dan lini belakang Newcastle berjibaku menggagalkan percobaan Jota dan Naby Keita demi memperpanjang napas.

Penampilan dominan dengan 74 persen penguasaan bola yang dimiliki Liverpool kemudian dilengkapi jadi kemenangan 3-1 oleh Alexander-Arnold yang mencetak gol tiga menit jelang bubaran normal, lewat tembakan jarak jauh akurat yang nyaris tak memberi kesempatan Dubravka melakukan antisipasi.

Kemenangan ini membuat tim besutan Juergen Klopp terus menjaga peluang dalam perburuan gelar juara, di mana Liverpool duduk di posisi kedua dengan 40 poin dan hanya terpaut satu poin dari Manchester City.

Sedangkan Newcastle, yang baru menang sekali musim ini, tertahan di urutan ke-19 dengan 10 poin.

Di pertandingan selanjutnya, Liverpool akan bertandang ke markas Tottenham Hotspur pada Minggu (19/12) apabila laga itu mungkin dilangsungkan mengingat skuad lawan tengah dilanda lonjakan kasus Covid-19.

Liverpool juga sudah kehilangan tiga pemain termasuk Virgil van Dijk dan Fabinho yang dites positif Covid-19 bersama Curtis Jones.

Sedangkan Newcastle selanjutnya dijadwalkan menjamu Manchester City di St. James’ Park pada hari yang sama.
[17/12 08:12] Hendrik: Mason Mount Cetak Rekor, Tapi Chelsea Cuma Main Imbang Lawan Everton

Mason Mount mencetak rekor individual kala mencetak gol dalam rangkaian laga pekan ke-17 Liga Inggris, tetapi Chelsea cuma bermain imbang 1-1 melawan Everton di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).

Mount mencetak gol untuk memecahkan kebuntuan setelah pertandingan berlangsung 70 menit lamanya saat jebolan Cobham itu menyelesaikan umpan terobosan yang dikirimkan Reece James demi membawa Chelsea memimpin.

Gol itu membuat Mount jadi pemain termuda yang mencetak gol untuk Chelsea di empat pertandingan Liga Inggris beruntun dalam usia 22 tahun dan 340 hari.

Sayangnya, keunggulan Chelsea tak bertahan lama sebab empat menit kemudian tim tamu mampu memanfaatkan situasi bola mati kala Jarrad Branthwaite menyontek umpan tendangan bebas Anthony Gordon.

Chelsea berusaha merestorasi keunggulan mereka pada menit ke-80, tetapi kiper Jordan Pickford melakukan aksi penyelamatan gemilang demi menepis sundulan tajam Thiago Silva menyambut sepak pojok kiriman Hakim Ziyech.

Skor imbang bertahan hingga laga usai dan itu jadi hasil yang sadis bagi Chelsea, sebab mereka tampil begitu dominan dengan 80 persen penguasaan bola dan melepaskan tak kurang dari 23 percobaan tembakan sepanjang laga.

Peluit tanda bubaran disambut koor cemoohan dari publik tuan rumah, lantaran Chelsea hanya meraih delapan poin dari lima pertandingan terakhir.

Chelsea tertahan di urutan ketiga klasemen dengan 37 poin dan kini tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen, Manchester City.

Sedangkan bagi Everton tambahan satu poin yang mereka raih susah payah belum cukup untuk mengubah posisi di urutan ke-14 klasemen dengan 19 poin, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.

Di pertandingan selanjutnya Chelsea akan bertandang ke Molineux menghadapi Wolverhampton pada Minggu (19/12), sedangkan Everton harus beristirahat karena laga mereka kontra Leicester City yang sedianya dimainkan sehari sebelumnya sudah diputuskan ditangguhkan karena lonjakan kasus Covid-19 di skuad lawan.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  70  =  80