Channel9.id-Jakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal menutup lokalisasi Sunan Kuning paling lambat akhir 2019. Rencana tersebut ditanggapi oleh para pekerja seks komersial (PSK) yang biasa beroperasi di Sunan Kuning.
Salah satu PSK menyatakan keberatan atas rencana penutupan lokalisasi dan meminta Pemkot memberikan uang tali asih. “Kalau seumpama dikasih modal yang cukup mungkin pada siap semua atau cuma 6 juta, belum mencukupi ya, kenapa harus tutup. Kalau menurut kita disini (uang tali asih) Rp50-100 juta per orang,” ujarnya.
Ketua Lentera Asa Ari Istiyadi meminta kepada Pemkot agar memberikan pelatihan selain memberikan uang tali asih kepada PSK, sebagai bekal memulai kehidupan baru.
“Harapan kami adalah tidak hanya sekadar memberikan (uang) tali asih, namun juga diberikan pelatihan kepada mereka untuk bekal bekerja dibidang lain,” katanya.
Sementara itu Pemkot Semarang berencana memberikan uang tali asih sebesar Rp 10 juta per PSK. Namun, masih belum terjadi kesepakatan antara Pemkot dan PSK.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pembicaraan masih terus dilakukan. “Segala kemungkinan masih bisa terjadi tapi nanti akan saya sampaikan didalam raker dengan teman-teman. saya minta mind set nya harus diperbaiki. temang-teman anak asuh masih belum siap untuk dipindahkan. Jadi kita juga jangan nge-gas begitu saja,”ujarnya.
Penutupan lokalisasi Sunan Kuning ini merujuk kepada program Kementerian Sosial yang menargetkan semua lokalisasi di Indonesia tutup pada 2019.