Channel9.id-Jakarta. Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan bahwa jika negara lain mau bergabung dengan persekutuan Rusia-Belarus maka mereka juga akan mendapatkan persenjataan nuklir, Senin (29/5).
Pada minggu lalu, Rusia mengumumkan rencananya untuk mengerahkan senjata nuklir taktikal di Belarus yang membuat khawatir negara-negara Barat. Pengerahan senjata nuklir ke luar Rusia ini adalah pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di televisi negara Rusia pada Minggu malam, Lukashenko, kolega terloyal Putin, mengatakan bahwa harus dipahami bahwa kedua negara mereka mempunyai kesempatan unik untuk bersatu.
“Tidak ada yang protes kepada Kazakhstan dan negara lainnya saat mempunyai hubungan dekat dengan Rusia,” ujar Lukashenko.
“Jika kalian khawatir… simple saja: bergabunglah dengan Negara Kesatuan Belarus dan Rusia. Akan ada senjata nuklir untuk siapapun yang bergabung,” ujar Lukashenko.
Ia kemudian menegaskan kembali bahwa pernyataannya itu adalah pernyataan pribadi dirinya, bukan Rusia ataupun Putin.
Rusia dan Belarus secara formal adalah bagian dari negara kesatuan, aliansi antar negara bekas Uni Soviet.
Baca juga: Rusia Tingkatkan Serangan ke Ukraina, Luncurkan Drone dan Rudal Jelajah
Rusia telah menggunakan wilayah Belarus sebagai lokasi peluncuran rudal-rudalnya ke Ukraina pada Februari tahun lalu, dan sejak saat itu kerja sama militer mereka terus meningkat dengan adanya latihan-latihan militer di tanah Belarus.
Pada hari Minggu lalu, Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan bahwa ada unit tambahan S-400, sampai sistem rudal darat dan udara dari Moskow.
(RAG)