Channel9.id – Jakarta. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencanangkan 2023 sebagai Tahun Merek, hal ini dikarenakan perlindungan Merek dinilai mutlak dibutuhkan untuk mencegah serta menghindari pelanggaran serta memperoleh kepastian hukum atas kepemilikan Merek.
Dalam mendukung penyelenggaraan tahun Merek 2023, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta telah mengandeng beberapa Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagai pembina UMKM di wilayah DKI Jakarta.
Pada kesempatan ini, Kanwil DJKI mengundang Lupba Onebrand Perkumpulan Bumi Alumni untuk dapat mengisi acara tersebut untuk membagikan success story dari perkumpulan yang memiliki Merek Kolektif Lupba.
Lupba Onebrand adalah suatu bukti keberhasilan dari perkumpulan Bumi Alumni, yang dapat menyamakan visi misi para anggotanya untuk dapat maju bersama, bergerak bersama dan bekerja sama dalam naungan Merek Kolektif.
Banyak sekali keuntungan dari Merek Kolektif yang sudah dapat dirasakan dari pada anggotanya yaitu memudahkan untuk pendaftaran mereknya, perlindungan merek didapat dari Merek Kolektif itu sendiri dalam hal distribusi, penjualan dan promosi.
Hadir sebagai Narasumber Kurniaman Telaumbanua, S.H.,M.Hum (Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kemenkumham), Elisabeth Ratu Rante Allo (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta), dan Dr. Dewi Tenty Septi Artiany, S.H.,M.H.,M.Kn (Ketua Hubungan Antar Lembaga Perkumpulan Bumi Almuni).
Dewi Tenty dalam paparannya menjelaskan bahwa Merek Kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya.
Perkumpulan Bumi Alumni merupakan perkumpulan yang didirikan pada masa pandemi, dimana dalam hal ini sangat diperlukan adanya paguyuban berbasis komunitas, dimana para anggota komunitas dapat saling mempromosikan, saling menjual, saling membeli dari masing-masing anggota.
“Siklus seperti inilah yang akhirnya diciptakan menjadi rantai perekonomian dari dan oleh anggota komunitas Perkumpulan Bumi Alumni. Seiring dengan itu perlunya suatu kebersamaan, maka dibuatkanlah suatu program Merek Kolektif Lupba,” jelas Dewi Tenty.
Baca Juga : Perkumpulan Bumi Alumni Luncurkan Merek Kolektif Lupba
Baca Juga : Mengenal Lupba, Merek Kolektif UMKM Dari PBA
Awalnya merek Lupba pada saat launching hanya 6 produk saja, sekarang sudah lebih dari 30 varian produk yang tergambung di dalam Lupba. Dan dari beberapa varian tersebut sudah ada yang terdaftar sebagai Merek Kolektif pada DJKI.
Selain memiliki lebih dari 30 varian, Lupba Onebrand juga membuka gerai untuk tempat penjualan dari produk-produk anggotanya yaitu Kadin Bandung, Green Forest, dan Surpati Core, dan juga membuka penjualan secara online pada Bumi Alumni Galery.