Channel9.id – Jakarta. Dua kelompok ormas terlibat bentrok di kampus Universitas Krisna Dwipayana, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Selasa siang (31/8). Bentrokan dipicu permasalahan internal yang diduga bersumbu pada masalah pergantian rektorat.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Krisna Dwipayana Dwiki Hendra Saputra mengatakan pihak mahasiswa mengecam adanya tindakan premanisme untuk mendukung pihak-pihak yang sedang bersengketa tersebut.
“Saya atas nama ketua BEM Unkris sangat menyayangkan apa yang terjadi pada di lingkungan akademik ini. Khususnya kampus saya. Seperti yang kita ketahui adanya masalah yang sudah cukup lama terjadi. Saya mengecam adanya tindakan premanisme untuk mendukung pihak-pihak yang bersengketa,” kata Dwiki, Selasa (31/8).
Pihak mahasiswa menuntut bentrok yang terjadi di dalam lingkungan kampus diusut secara hukum karena mahasiswa dirugikan dan aktivitas belajar terganggu.
“Kami mahasiswa mengambil sikap netral dan meminta diusut segera secara hukum dan secepatnya. Kami memberi waktu 1×24 jam bila hal-hal yang tadi terjadi dan tidak ada orang yang bertanggung jawab di belakangnya maka mahasiswa akan bergerak. Saya akan menginstruksikan agar mahasiswa Unkris untuk bergerak,” tegas Dwiki, dilansir TVOne.
Pihak kepolisian hingga kini belum memastikan adanya korban. Sedangkan mahasiswa mengecam tindakan premanisme di dalam kampus dan meminta kejadian segera diusut agar aktvitas di dalam kampus kembali kondusif.
“Kita masih mendalami, ini sebenarnya masalah internal, akhirnya diperalat orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kasian ini anak-anak mahasiswa, kita sudah arahkan jika ada korban lekas laporkan. Kami juga sudah lakukan penyisiran di wilayah akademik, maka untuk menjaga wilayah, kedua belah pihak diminta bergeser, sehingga kondisi kampus hanya ada berisi akademisi,” ujar Kompol Puji Hardi Kapolsek Pondok Gede.
IG