Nasional

Mahfud MD Ungkapkan Pencurian Ikan di Natuna Ancam Kekuatan Teritori

Channel9.id-Jakarta. Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan, aksi pencurian ikan oleh kapal nelayan Cina di perairan Natuna, dilindungi pemerintah Cina. Itu, kata Mahfud, merupakan ancaman terhadap teritorial Indonesia.

“Nelayan-nelayan Cina yang terkadang dilindungi oleh pemerintah Cina itu mencuri ikan di sana (Natuna). Melanggar hak berdaulat kita. Itu ancaman terhadap integrasi teritori, kekuatan teritori kita,” kata Mahfud kepada wartawan, Jumat (21/2).

Mahfud menjelaskan kondisi Cina memiliki persenjataan dan penduduk yang lebih banyak dari Indonesia. Bahkan, ia mengakui perang secara fisik dengan Cina hanya akan menimbulkan kekalahan untuk Indonesia.

“Karena apa? Kalau kita adu kekuatan bersenjata dengan… yang jumlahnya lebih banyak, China besar sekali. Penduduknya 1,3 miliar, pasti lebih besar kekuatannya dari Indonesia. Sehingga kalau kita hadapi secara fisik hitungan matematis ya kita bisa kalah,” ucap dia.

Oleh karena itu, Mahfud lebih memilih menyelesaikan masalah pencurian ikan oleh kapal ikan asing (KIA), khususnya kapal China, di Natuna dengan cara yang konstitusional. Seperti penandatanganan kesepakatan bersama 13 lembaga dan instansi untuk menjaga teritori Indonesia.

“Tetapi kita punya hukum internasional, konstitusi, dan lebih dari itu Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga kita akan tetap mempertahankan wilayah itu sebagaimana amanat konstitusi, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah itu, artinya melindungi teritori,” tutur dia.

“Bagian dari mempertahankan wilayah integrasi atau integritas teritori itu antara lain kita lakukan hari ini melalui penandatanganan kesepakatan bersama kita memperkuat kehidupan atau kehadiran negara di laut Natuna utara itu,” sambung dia.

(virdika rizky utama)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =