Channel9.id – Jakarta. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Irwan Fecho menanggapi sindiran Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto soal kritikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait sistem pemilu.
Irwan mencurigai kengototan Hasto mendorong sistem proporsional tertutup memiliki maksud terselubung lantaran trauma dengan kasus Harun Masiku.
“Saya curiga Hasto ngebet sekali dorong proporsional tertutup karena dia sangat trauma dengan kasus Harun Masiku,” kata Irwan, Senin (20/2).
Lebih jauh, Irwan menilai Hasto tak bisa membedakan mana kehendak rakyat dengan kehendak elite partai politik (parpol). Karenanya dia menyarankan Hasto untuk segera menanyakan keinginan publik soal penerapan sistem proporsional terbuka atau tertutup secara langsung.
“Enggak bisa bedakan mana kehendak rakyat mana kehendak elite. Pesan Pak SBY jelas sekali. Tanya dulu kehendak rakyat!” kata dia
Irwan juga mempertanyakan urgensi PDIP ingin mengubah sistem proporsional terbuka menjadi tertutup pada Pemilu 2024.
Menurut Irwan, Hasto justru tidak seharusnya membandingkan perubahan sistem Pemilu 2008.
“Perubahan sistem pemilu di 2008 menjadi proporsional terbuka adalah murni kehendak rakyat, pekerjaan rumah pascareformasi yang belum diselesaikan pemimpin pemerintahan sebelumnya,” kata dia.
Dia menegaskan sistem pemilu tertutup merupakan warisan orde baru (orba). Irwan mengingatkan rakyat memiliki hak memilih langsung wakilnya di Parlemen.
“Apakah Hasto mau kembali ke sistem orba? Rakyat berhak memilih langsung wakilnya sesuai yang mereka inginkan dalam pemilihan langsung. Rakyat bisa menagih langsung ke wakil rakyat yang mereka pilih dibanding wakil mereka yang dipilih oleh elite partai,” kata Irwan.
AD