Channel9.id-Jakarta. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa gaya hidup sedentari menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia. Adapun gaya hidup sedentari sendiri ialah pola perilaku manusia yang minim aktivitas fisik.
Umumnya, gaya hidup ini dijalani oleh pekerja kantoran yang harus lama duduk di depan layar komputer atau di baik meja. Saat perjalanan dari dan ke kantor, mereka juga biasanya duduk atau berdiri—menetap di posisi yang sama dalam waktu cukup lama. Setelah bekerja, mereka cenderung istirahat dengan duduk di sofa atau tiduran untuk melepas beristirahat.
Di masa pandemi Covid-19, meski banyak yang sistem bekerja dari rumah, gaya hidup itu masih dijalani sebagian orang—meski sudah ada yang sadar untuk meningkatkan kesehatan dengan berolahraga.
Namun, ada pula orang yang memang sudah terbiasa dan nyaman dengan gaya hidup itu, sehingga malas gerak (mager). Bahkan di masa pandemi ini ada yang semakin mager. Mereka banyak menetap di posisi yang sama dalam waktu lama, seperti duduk, sambil menonton film secara marathon atau main gim. Belum lagi teknologi digital, seperti layanan jasa pembelian barang hingga kirim uang—yang mempermudah seseorang menyelesaikan beragam urusan hanya dengan sentuhan di layar ponsel, cenderung membikin orang malas gerak.
Baca juga : Bukan Bikin Cepat Kurus, Berlebihan Olahraga Kardio Justru Bahaya
Perlu Kamu ketahui, jika gaya hidup ini dibarengi dengan pola makan tak seimbang dan kebiasaan tak sehat, seperti merokok dan minum alkohol, Kamu berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan. Nah, berikut ini sejumlah risikonya, yang mestinya juga jadi pertimbanganmu apakah masih mau mempertahankan gaya hidup tersebut.
1. Konsentrasi menurun
Dalam jangka panjang, Kamu yang banyak duduk saat bekerja, bisa menyebakan tulang belakang menegang lantaran kelamaan membungkuk. Kondisi ini membikin paru-paru tak mendapat cukup ruang untuk mengembang lebih besar alias terhimpit. Sehingga Kamu akan menerima lebih sedikit oksigen.
Kondisi tersebut tentu semakin tak nyaman jika Kamu tak mengiringinya dengan gerakan fisik lain. Pasalnya, sirkulasi oksigen tentu terganggu. Minimnya oksigen yang diterima otak bisa menurunkan konsentrasi, alhasil kerjamu jadi tak fokus.
2. Meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
Sebuah studi dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi risiko stroke pada pria hingga sebesar 60%. Selain itu, studi lainnya menunjukkan bahwa perempuan yang beraktivitas fisik bisa terhindar dari stroke dan serangan jantung hingga 50%.
Jadi, jika Kamu lebih lama duduk atau berada di posisi yang sama dalam waktu, serta bermalas-maslasan, maka risiko terkena penyakit jantung dan stroke lebih besar.
3. Penurunan kognitif
Selain itu, lama-kelamaan, kurang aktivitas fisik bisa menurunkan fungsi otak. Untuk diketahui, melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga bisa merangsang aliran darah yang penuh oksigen menuju otak, serta memperbaiki sel dan jaringan otak yang mulai rusak. Hal ini bisa mempertajam otak dan daya ingat.
4. Memicu resistensi insulin
Jika dalam sehari Kamu menghabiskan 70% waktumu untuk duduk dan tiduran, Kamu bisa berisiko terkena mengalami resistensi insulin, lo. Pasalnya, kebiasaan ini bisa meningkatkan kadar gula dalam darah sehingga risiko terkena diabetes pun meningkat.
Belum lagi, kebiasaan malas gerak itu dibarengi sengan mengonsumsi camilan kurang sehatyang mengandung gula tinggi, seperti es krim, permen, cokelat, atau minuman kemasan.
5. Meningkatkan risiko osteoporosis
Perlu Kamu sadari, tubuh mausia dirancang untuk bisa bergerak aktif sehingga bisa bertahan diri. Maka dari itu, otot dan tulang harus terus dilatih agar tetap sehat dan kuat.
Sementara, kebiasaan malas gerak bisa membuatmu kehilangan massa otot. Kepadatan tulang pun akan berkurang. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko osteoporosis, yang membikin Kamu lebih cepat lemas dan lelah.
Nah, itu dia segelintir risiko yang bisa muncul bila Kamu malas gerak. Tentu saja Kamu bisa mencegahnya dengan lebih banyak melakukan aktivitas fisik. Menimbang Covid-19 masih melanda, Kamu bisa memulainya dari rumah. Kamu bisa bersih-bersih hingga olahraga untuk sekadar menggerakkan otot dan tulangmu, yang kemudian juga bermanfaat untuk seluruh tubuhmu.
Sekali waktu, Kamu juga bisa jalan-jalan untuk sekadar ke warung atau mengelilingi kompleks. Namun, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehaan, dari menggunakan masker, menjaga jarak, hingga cuci tangan.
(LH)