Nasional

Manajemen UNJ Menjadi Prodi Dengan Persaingan Paling Ketat di SNMPTN 2021

Channel9.id – Jakarta. Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) meraih peringkat pertama sebagai prodi kategori sosial humaniora (soshum) yang tingkat persaingannya paling ketat dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021.

Sementara, peringkat pertama untuk kategori prodi prodi sains dan teknologi (saintek), ditempati oleh prodi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran (TI Unpad).

“TI Unpad mencatat keketatan persaingan 1:100 dan Manajemen UNJ menyebut tingkat keketatan 1:128,” kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih dalam konferensi pers, Senin 22 Maret 2021.

LTMPT merinci, untuk soshum, selain Manajemen UNJ, prodi lain yang mencatat tingkat keketatan tinggi adalah Manajemen Unpad (1:109), Ilmu Komunikasi UNJ (1:109), Ilmu Komunikasi Unpad (1:101), PGSD Universitas Sriwijaya (1:85), Manajemen Universitas Negeri Medan (1:82), Manajemen UPI (1:75), Psikologi UPI (1:74), Manajemen Universitas Gadjah Mada (1:58), dan Sastra Inggris UNJ (1:57).

Kemudian, untuk prodi saintek lain yang mencatat tingkat keketatan tinggi adalah Farmasi Universitas Sebelas Maret (1: 91), Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (1:80), Farmasi Universitas Syiah Kuala (1:79), Farmasi Universitas Padjadjaran (1:77), Farmasi Universitas Diponegoro (1:75), Gizi Universitas Pendidikan Indonesia/UPI (1:70), Informatika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (1:46), Universitas Negeri Semarang (1:47), dan Psikologi Unpad (1:48).

Nasih menyatakan, banyak PTN besar yang tidak masuk daftar tingkat keketatan. Misalnya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) atau Fakultas Ilmu Komputer UI, serta sejumlah prodi di UGM dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Pengalaman kami di Universitas Airlangga (Unair), ada pergeseran. Dulu Fakultas Kedokteran cukup banyak peminatnya, sekarang kalah dengan Farmasi. Ini menunjukkan siswa lebih realistis karena semua orang sudah tahu ranking atau posisi masing-masing,” kata Nasih yang juga rektor Unair, Surabaya.

Nasih menyatakan, seorang siswa ranking 1 jika berasal dari sekolah dengan indeks 2.000 ke atas pasti tetap akan sulit masuk FK yang banyak peminatnya. Bahkan, siswa ranking 3 besar sekalipun dari sekolah dengan indeks bagus juga belum tentu bisa tembus persaingan ke jurusan favorit PTN besar.

“Ini tampaknya disadari benar para siswa, sehingga mereka yang posisinya di level menengah, lebih pilih aman dan realistis mengambil prodi di mana mereka bisa diterima,” kata Nasih.

Meski sejumlah PTN besar tidak masuk daftar tingkat keketatan persaingan, siswa yang terpilih dalam SNMPTN tetap saja yang terbaik.

“Ini bagian dari proses transparansi yang kami lakukan, sehingga siswa yang mendaftar tidak mencoba-coba. Ranking dibuat oleh sekolah sehingga sekolah tahu persis dan mendorong proses di dalamnya rasional dalam memilih prodi,” pungkasnya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  39  =  46