Channel9.id-Jakarta. Untuk memastikan persiapan pemilihan kepala daerah terlaksana dengan baik, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara maraton berkunjung ke daerah-daerah yang akan menggelar pemilihan. Kunjungan itu untuk mengecek persiapan Pilkada serentak di daerah bersangkutan, sekaligus memastikan anggaran Pilkada telah siap.
Pada Rabu (08/07) kemarin, Mendagri melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan hingga hari ini Kamis (09/07). Selanjutnya, Mendagri langsung terbang ke Ternate, Maluku Utara. Selain mengecek persiapan Pilkada 2020, ia juga meninjau penanganan dan penanggulangan Covid-19.
“Tadi pagi kita berangkat kita dari Makassar, mampir dulu di Kendari selama beberapa jam, dan saat ini di Ternate,” kata Tito, saat memberi sambutan di acara Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 Di Provinsi Maluku Utara dan Pengarahan Gugus Tugas Covid-19 yang digelar di Royal Resto and Function Hall, Ternate, Maluku Utara, Kamis (09/07).
Tito mengungkapkan, setelah dari Ternate, ia akan langsung terbang ke Jayapura, Papua, dengan agenda yang sama. Sebelumnya, Mendagri juga berkunjung ke Makassar, Gowa, Medan dan daerah lainnya yang akan menggelar Pilkada.
“Setelah ini kami akan melanjutkan ke Jayapura. Saya sengaja mengadakan roadshow cepat karena masalah Pilkada ini adalah salah satu agenda nasional yang memang harus kita sukseskan dan kita laksanakan dan sebagai leading sektornya adalah dari Kemendagri, selain dari KPU, Bawaslu,” katanya.
Diketahui, berdasarkan kesepakatan bersama antara pemerintah, DPR dan Penyelenggara Pemilu, diputuskan Pilkada akan digelar pada bulan Desember. Dilaksanakan saat pandemi Covid-19, Pilkada dibarengi dengan protokol kesehatan.
“Jadi ini situasi penyelesaian Covid ini tidak ada satupun peneliti yang tahu dan bisa menjamin 2021 itu selesai. Sehingga skenario untuk 2021 untuk lanjutan Pilkada itu dihilangkan, mau ditunda kapan lagi, kita ambil skenario optimis 9 Desember 2020. Kita tidak ingin pemerintah yang ada, kepala daerah yang ada, kepala daerah yang tidak memiliki legitimasi yang kuat dari rakyatnya. Kepala daerah atau pemerintah yang kuat legitimasinya ya yang dipilih rakyatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Tito mengatakan, semua sepakat untuk memilih opsi optimis menggelar Pilkada pada bulan Desember 2020. Namun karena masih masa pandemi, Pilkada digelar dengan protokol kesehatan.
“Yang penting kita menerapkan protokol kesehatan, itu kuncinya. Pemerintah juga sudah keluarkan Perpu dan minggu depan akan proses untuk menjadi UU. Per 12 Juni, KPU juga sudah mengeluarkan peraturan baru melanjutkan tahapan, 10 tahapan sisa. Per 15 Juni kemarin juga sudah dimulai tahapan yang mulai bersentuhan dengan masyarakat,” pungkasnya.