Masa Depan Game PC: Jadi Portabel
Techno

Masa Depan Game PC: Jadi Portabel

Channel9.id-Jakarta. Di dekade terakhir ini, game PC portable kian digandrungi banyak orang. Laptop sendiri telah menghadirkan game sederhana dalam beberapa dekade. Jika seseorang mengharapkan grafis yang lebih baik, maka akan dibutuhkan PC serta monitor yang lebih besar—yang dengan demikian, game portabel didukung oleh alat yang tidak portabel.

Sementara itu, tren saat ini menunjukkan bahwa teknologi portabel—yakni teknologi yang mudah dibawa dan dipakai—segera mengambil alih.

Pada dasarnya, komponen yang lebih baik memudahkan laptop dan perangkat portabel lainnya untuk memiliki kinerja yang mumpuni. AMD dan GPU terintegrasi Intel memang masih agak lemah untuk mendukung game 3D. Namun, produk terbarunya sudah cukup mumpuni. Dilansir dari Android Authority (16/8), mobile grafis dari AMD dan Nvidia bisa menjalankan game PC triple-A—seringkali dengan pengorbanan minimal. Dan pada 2021 banyak laptop gaming yang berkemampuan VR.

Adapun desain portabel itu lebih mudah dan lebih murah untuk dibangun. Proses manufaktur chip PC telah menyusut ke standard 7 atau 10nm, turun dari 14nm pada beberapa tahun yang lalu. Artinya, kinerja yang lebih besar itu dari chip yang lebih kecil, dan dengan konsumsi daya yang lebih sedikit.

Dikombinasikan dengan baterai lithium-ion yang lebih efisien dan peralihan ke penyimpanan flash, pengguna bisa membuat rig game portabel yang ringan atau tak akan kehabisan baterai dalam satu jam. Ke depannya, penggunaan 5nm akan menjadi hal yang biasa dalam beberapa tahun mendatang—meskipun Intel masih tertatih-tatih menuju 7nm.

Dengan menikmati kesuksesan itu, Steam Deck Valve yang akan datang—yang menggunakan chip AMD khusus—akan menandai sangat optimalnya game PC portabel. Meski tak semua semua pembuat PC ingin menggunakan perangkat genggam, setidaknya ada pasar yang jelas untuk perangkat yang lebih murah dan lebih berfokus pada game—yaitu konsol.

Faktanya, baik PlayStation 5 maupun Xbox Series X didasarkan pada desain AMD. Adapun satu-satunya hal yang mencegah mereka menjadi PC betulan adalah Sony dan Microsoft. Sementara itu, Valve harus mengatasi beban sejarahnya jika ingin meninggalkan perangkat keras seperti Steam Link dan Steam Machine.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

74  +    =  83