Channel9.id-Jakarta. Bagi sebagian orang yang bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19, agenda harian mereka cenderung lebih fleksibel. Mereka bisa bekerja di waktu yang lebih siang, ketimbang sebelum pandemi terjadi. Nah, apakah Kamu juga begitu?
Jika iya, ada kemungkinan Kamu jadi malas bangun pagi karena bisa “bablas” tidur, dan bangun ketika waktu kerja segera dimulai. Tak jarang pula ada yang melewati rutinitas mandi. Bahkan, ada yang bangun siang hari, mengingat kerja mereka biasanya dimulai siang hari.
Tidur “bablas” memang salah satu kenikmatan yang tak bisa dipungkiri. Namun, terlepas dari itu, tahukah Kamu bahwa bangun siang bisa berdampak buruk bagi kesehatan? Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini, siapa tahu Kamu jadi lebih giat bangun pagi.
1. Rentan sakit kepala
Kalau begadang, nyaris pasti Kamu bangun siang. Terlebih jika di pagi harinya Kamu tak punya aktivitas apa pun. Namun, sama halnya dengan kelamaan tidur, bangun siang juga bisa berisiko membuat sakit kepala. Pasalnya, Kamu kurang tidur, sementara tubuh buruh istirahat pada jam normal—mengikuti jam biologis atau ritme sirkadian. Selain itu, bangun siang membikin otak tidak “fresh” dan rentan sakit kepala
Perlu Kamu ketahui, idealnya, waktu tidur malam yang paling lama ialah pukul 22.00.
2. Badan lesu
Bangun siang hari bisa membuatmu lebih lesu berkepanjangan. Alhasil, Kamu jadi mager alias malas gerak menjalani aktivitas apapun. Ini terjadi karena sistem metabolisme tubuh bekerja dalam mode malam hari—mengingat Kamu mungkin begadang semalaman. Nah, saat Kamu memulai pekerjaanmu, tentunya Kamu akan terganggu kalau tubuhmu lesu.
Untuk mencegah hal itu terjadi, sebaiknya Kamu tetap bangun pagi, tak peduli kapan Kamu mulai bekerja. Jika Kamu merasa gabut, coba isi waktu luang sebelum kerja dengan membaca buku, beres-beres rumah, dan lain sebagainya. Paling tidak, waktumu jadi bermanfaat, ketimbang tidur “bablas” hingga siang—yang malah bikin lesu seharian.
3. Ganggu metabolisme
Metabolisme tubuhmu juga terganggu jika kebiasaan bangun siang. Ini karena tubuhmu jadi tak berfungsi sesuai jam biologis. Misalnya, Kamu yang mestinya buang air pada pagi hari, jadi tak ada waktu untuk itu. Sebagai gantinya, ritunitas ini digilir ke waktu yang lain, bahkan malah melewatkannya. Hal ini akan mengganggu sistem metabolisme tubuh.
4. Berisiko obesitas
Bangun siang tentunya akan menggangu waktu makan. Sama dengan perihal buang air, waktu untuk makan jadi bergeser bahkan terlewat. Waktu sarapanmu jadi terlewat. Hal ini mengganggu waktu makan, bahkan meningkatkan nafsu makan karena Kamu sempat kelaparan. Jadi pada saat waktu makan tiba, Kamu jadi makan lebih banyak. Hal ini cenderung menyebabkan berat badan naik, bahkan obesitas.
5. Risiko pikun lebih cepat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan bangun siang berkaitan dengan risiko mengalami pikun lebih cepat dan rentan. Didapati bahwa mereka yang bangun siang hari dan kurang aktif pada pagi hari, berisiko 80% lebih besar mengalami pikun ringan. Ini dikaitkan dengan ritme sirkaida, yang mengatur pola tidur serta siklus beraktivitas sehari-hari.
(LH)