Masyarakat Indonesia Diimbau Agar Waspadai Flu Babi Afrika
Lifestyle & Sport Nasional

Masyarakat Indonesia Diimbau Agar Waspadai Flu Babi Afrika

Channel9.id-Jakarta. Sejauh ini, African swine fever (ASF) atau flu babi Afrika yang teridentifikasi di Pulau Bulan, Batam tak menyebar ke wilayah lain. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta Pusat pada Minggu (14/5).

Syahrul menambahkan bahwa pemerintah telah mengisolasi wilayah dan meningkatkan vaksinasi pada hewan demi mencegah penularan. “Daerah lain insyaallah mudah-mudahan (gak ada),” imbuhnya.

“Tapi kita nggak bisa pede karena memang di dunia ini sekarang virus itu lagi berputar, bakteri-bakteri lagi kerja nggak tau kenapa, penyakit-penyakit yang sudah tertimbun misalkan 10 bahkan ada 30 tahun kayaknya virusnya bangkit lagi, dan itu tidak hanya ada di Indonesia,” lanjutnya.

Di lain kesempatan, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa sejauh ini tak ada kecenderungan virus bakal berubah menjadi virus zoonotik atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Namun, setiap kontak erat dengan hewan yang sakit perlu diwaspadai.

“Tidak ada potensi atau tanda menginfeksi manusia. Namun, ingat virus di dunia ini begitu banyak jenisnya, jumlahnya jelas banyak, jenisnya sudah banyak,” jelas Dicky pada Senin (15/5). Ia juga tak memungkiri bahwa mayoritas hewan liar di alam, termasuk babi, bisa memicu penyakit zoonotik seperti yang sudah lebih dulu ditemukan seperti flu babi H1N1 sehingga “harus diwaspadai.”

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi juga mengatakan bahwa siapa pun yang kontak erat dengan babi sebisa mungkin melakukan pencegahan dan berhati-hati, kendatipun belum ada penularan ASF ke manusia hingga saat ini.

“Virus ini cukup mampu bertahan di lingkungan bahkan pada daging olahan, seperti sosis dan bacon. Juga dapat bertahan di pakaian,” lanjutnya. “Oleh karena itu kalau ada hewan ternak sakit AFS terutama babi segera dipisahkan dan bila mati jangan dijual ke pasar. Masyarakat diimbau tidak mendatangi peternakan dan tidak membeli daging hewan sakit.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =