Channel9.id-Jakarta. Pada Desember lalu, ByteDance memecat empat karyawannya yang memata-matai lokasi dua jurnalis di Amerika Serikat (AS) menggunakan TikTok. Kini FBI dan Departemen Kehakiman AS sedang menginvestigasi insiden tersebut, menurut laporan Forbes.
Laporan itu datang tak lama ByteDance dipaksa untuk menjual sahamnya di TikTok kepada Pemerintah AS. TikTok sendiri telah mengonfirmasi bahwa kemungkinan platformnya akan dilarang di AS jika ByteDance tak memisahkan diri dari TikTok.
Sebelumnya, Kongres di AS mempertanyakan taktik pengawasan aplikasi, terutama setelah jurnalis di AS dimata-matai TikTok. Belum bisa dipastikan bagaimana proses investigasi penegakan hukum atas kejadian tersebut. Namun, menurut Forbes, ByteDance telah menerima panggilan pengadilan dari Departemen Kehakiman AS. FBI juga telah melakukan wawancara terkait masalah tersebut, namun belum jelas apakah ByteDance dan TikTok dalam bagian penyelidikan yang sama.
Sementara itu, ByteDance juga sedang melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut
“Investigasi internal kami masih berlangsung, dan kami akan bekerja sama dengan penyelidikan resmi apa pun,” ujar juru bicara ByteDance dalam sebuah pernyataan. “Kami mengutuk keras tindakan individu yang diketahui terlibat, dan mereka tidak lagi dipekerjakan di ByteDance.”
Baca juga: AS Paksa ByteDance Jual TikTok, Kenapa?