Channel9.id-Jakarta. Meksiko tidak puas dengan cara pembagian vaksin Covid-19 di seluruh dunia. Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard mengatakan prosesnya mengutamakan negara-negara kaya daripada negara miskin. Laporan ini disampaikan pada Selasa malam (16/2/2021).
Marcelo Ebrard, mengatakan kepada para wartawan bahwa delegasi Meksiko di PBB akan mengajukan pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB pada Rabu tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan soal pembagian vaksin.
“Negara yang memproduksi vaksin mempunyai tingkat vaksinasi yang tinggi sedangkan negara di Amerika Latin dan Karibia jauh lebih sedikit,” kata Ebrard. “Kami akan membahas ini di Dewan Keamanan PBB karena ini tidak adil,” tutupnya.
Meksiko sedang mengalami kesulitan soal proses vaksinasinya. Mereka baru menerima sekitar 750,000 vaksin, walaupun telah menandatangani perjanjian pembelian sekitar 230 juta vaksin dengan berbagai macam jenisnya.
Dengan pasokan vaksin yang sedikit, Meksiko menduga ada beberapa negara yang menimbun vaksin.
“Bahkan ketika vaksin membawa harapan bagi banyak orang, vaksin juga menimbulkan masalah ketidaksetaraan antara negara kaya dan negara miskin,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Januari lalu.
“Walaupun mereka mengatakan bahwa pembagian ini adil, beberapa negara dan perusahaan masih ada yang memprioritaskan kesepakatan bilateral… menaikkan harga atau menyelak antrian pembagian. Ini salah,” katanya.
Pejabat WHO khawatir perilaku seperti ini akan membahayakan reputasi distribusi mereka yang adil. Covax bertujuan untuk mendistribusikan sekitar 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia akhir tahun ini, banyak diantaranya akan dikirimkan ke negara-negara miskin.
Keluhan Meksiko akan disampaikan ke Dewan Keamanan PBB dengan fokusnya kepada negara-negara Amerika Latin dan Karibia, negara berkembang yang terkena dampak cukup parah dikarenakan pandemi.
(RAG)