Channel9.id-Meksiko. Meksiko telah menerima 124 pekerja media beserta keluarganya dari Afghanistan, termasuk juga jurnalis-jurnalis dari New York Times, ungkap pemerintah Meksiko pada hari Rabu (25/8/2021).
Mereka semua tiba di bandara internasional Kota Meksiko pada hari Ribu dimana Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard sudah menunggu kedatangan mereka.
“Meksiko telah memutuskan untuk turut membantu para pengungsi, pencari suaka dan memberikan visa humanitarian untuk para warga Afghanistan yang sudah melakukan permohonan,” ujar Ebrard.
Baca juga: Ancaman Teroris di Bandara Kabul, Warga Diminta Menjauh
Ebrard ikut turut tangan dalam membantu mengatur kedatangan para jurnalis tersebut yang sempat transit di Qatar, menurut laporan dari New York Times (NYT).
Dikutip dari NYT, Meksiko mau menghiraukan peraturan-peraturan birokrasi demi menyelamatkan para pekerja media tersebut, tidak seperti Amerika Serikat.
Mantan ketua Times cabang Kabul dan Meksiko yang mempunyai hubungan dekat dengan Ebrard telah meminta Meksiko untuk mau menerima para pengungsi. Jurnalis lain dari Wall Street Journal di Afghanistan dikabarkan juga akan tiba di Meksiko, tambah NYT.
Dalam masa kepemimpinan Taliban dahulu, Taliban melarang warganya menonton televisi. Namun dalam pernyataannya setelah berhasil menguasai Afghanistan, mereka berjanji akan lebih tolerir dan akan memberikan kebebasan pers kepada media.
Namun, kontras dengan pernyataan tersebut, ada kabar yang menyebutkan kalau milisi Taliban menggrebek rumah-rumah para jurnalis dan membunuh salah seorang anggota keluarga dari jurnalis Deutsche Welle, media dari Jerman.
Afghanistan dan Meksiko dianggap sebagai negara berbahaya untuk para jurnalis. Setidaknya ada 141 kasus pembunuhan jurnalis di Meksiko sejak tahun 2000. Jurnalis biasanya menjadi target pembunuhan setelah melaporkan berita kriminal geng-geng besar atau pejabat koruptor.
(RAG)
