Channel9, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan para jemaah haji, khususnya kelompok gelombang kedua, untuk menjaga kondisi fisik selama masa tinggal di Madinah sebelum kepulangan ke Indonesia. Imbauan ini disampaikan sesaat sebelum Nasaruddin bertolak dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Selasa (17/6/2025), bersama rombongan Amirulhajj.
Dalam keterangannya, Nasaruddin menekankan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan kesehatan, terutama bagi jemaah lansia atau berisiko tinggi (risti). Ia mengajak jemaah untuk tidak memaksakan ibadah sunah seperti arbain jika merasa kelelahan atau mengalami gangguan kesehatan.
“Kalau memang merasa tidak kuat atau sedang tidak sehat, tidak perlu memaksakan diri untuk menjalankan arbain,” ujarnya.
Arbain merupakan ibadah sunah berupa salat berjamaah 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, yang lazim dijalankan jemaah saat berada di Madinah. Namun, menurut Nasaruddin, kesehatan tetap harus menjadi prioritas, mengingat jemaah masih harus menempuh perjalanan panjang menuju Tanah Air.
Sebagaimana fase kedatangan, pemulangan jemaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Sejak 11 Juni 2025, gelombang pertama telah mulai diterbangkan melalui Bandara Jeddah. Sementara itu, jemaah gelombang kedua akan bergerak dari Makkah ke Madinah mulai Rabu (18/6/2025), dan dijadwalkan kembali ke Indonesia mulai 26 Juni setelah masa tinggal sekitar 8–9 hari di Kota Nabi.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Selasa malam (17/6/2025), sebanyak 40.973 jemaah telah tiba di Indonesia, terbagi dalam 105 kelompok terbang (kloter), atau setara 20% dari total rencana pemulangan sebanyak 525 kloter.
Dalam pesannya kepada jemaah yang telah kembali, Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga mengingatkan agar nilai-nilai kemabruran haji terus dijaga.
“Kemabruran haji itu baru dikunci setelah kita kembali ke Tanah Air. Perubahan sikap dan karakter kita setelah ibadah haji, itu yang jadi penentu,” tegas Nasaruddin.
Ia berharap para jemaah dapat membawa pulang semangat perubahan positif dari Tanah Suci, dan terus menebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin di lingkungan masing-masing.