Pertemuan di Beijing, China menjadi perundingan perdangan formal pertama antara kedua negara ini, semenjak Presiden Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata pada pertemuan puncak G20 di Argentina pada Desember 2018.
Pertemuan kemarin menjadi uji coba apakah perjanjian tersebut bisa dicapai sebelum 2 Maret di saat Trump menaikkan tarif barang-barang impor China sebesar USD 200 miliar atau setara Rp 2.810 triliun. Harga ini naik dari 10 persen menjadi 25 persen.
Langkah ini membuat perang dagang yang terjadi selama berbulan-bulan ini menjadi semakin memanas. Para pejabat AS juga mengatakan, selama diskusi kemarin mereka menyatakan akan mengatasi masalah defisit perdagangan dan menyelesaikan masalah struktural yang mempengaruhi perdagang antara kedua negara ini.
Pertemuan kemarin, diperpanjang menjadi tiga hari dan ini menjadi tanda akan hasil yang positif dari perseteruan perdagangan kedua negara raksasa ini. Hal ini diperjelas oleh Trump, ia mengatakan “Pembicaraan dengan China berjalan sangat baik!” dalam akun twitter pribadinya pada Selasa 8 Januari 2019.
Meskipun pemerintah AS belum menentukan berapa lama pembicaraan ini akan berlangsung, tapi pihak China mengatakan pertemuan ini hanya berlangsung selama dua hari.
Satu terobosan nyata dalam pertemuan kali ini adalah China akan menyetujui impor lima varietas tanaman rekayasa genetika, ini merupakan sebuah keputusan yang telah ditunggu-tunggu bagi para petani dan pebisnis AS. Langkah ini diambil China sebagai jawaban atas keluhan Trump.
Selain itu, pembicaraan-pembicaraan penting lainnya akan dibicarakan pada pertemuan mendatang. Adapun para pejabat AS akan menjamu negosiator China di Washington AS pada akhir bulan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemerintah Amerika Serikat dan China sepakat untuk melakukan gencatan senjata perang dagang selama 90 hari.