Channel9.id-Blitar. Keluarga salah satu dari 53 awak kapal selam, Lettu Laut (P) Ady Sonata (29), di Dusun Glondong, Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, hingga kini tidak berhenti berdoa menanti datangnya mukjizat.
Ditemui di rumahnya di Dusun Glondong, Widya, sepupu Lettu Ady, mengatakan sudah tahu stok oksigen kapal selam Nanggala sudah melampaui batas waktu 72 jam.
Dia mengerti, ketika oksigen melebihi batas yang ditentukan, peluang para personel ditemukan dalam kondisi selamat sangat tipis.
Namun keluarga tidak berhenti berdoa untuk keselamatan Lettu Ady Sonata dan kru kapal selam lainnya.
“Keluarga tetap berharap datangnya mukjizat. Apalagi ini bulan puasa. Semoga gusti Alloh mendengar,” tutur Widya.
Lettu Ady Sonata lahir dan besar di lingkungan Glondong, Kelurahan Satreyan. Sona, begitu biasa dipanggil, tumbuh di lingkungan keluarga militer. Ibunya meninggal dunia karena sakit kanker.
Toha, ayah Sona seorang anggota TNI AD. Toha yang saat ini berpangkat Lettu masih berdinas di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Malang.
Lettu Ady Sona berdinas sejak tahun 2014. Dua tahun awal resmi bekerja secara organik di TNI.
Perwira menengah itu belum lama menikahi Erna, gadis Nganjuk, adik tingkatnya di Akmil.
“Istrinya berpangkat Lettu. Menikah kurang lebih setahun. Anak pertamanya baru berumur tujuh bulan,” kata Widya.
Kesibukan kerja membuat Sona jarang mengunjungi rumah peninggalan orang tuanya. Lettu Sona terakhir datang ke Dusun Glondong pada Desember 2020 bersama anak dan istrinya.
Lettu Sona terakhir berkomunikasi sebelum tanggal 10 April, yakni sebelum bertugas melakukan latihan kapal selam KRI Nanggala-402.
Sona menelepon ibu Widya, yang intinya minta doa restu sekaligus mengabarkan hendak memulai tugas latihan di kapal selam Nanggala.
Karena itu, begitu mendengar kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali, keluarga di Blitar terkejut.
Kabar pertama kali disampaikan Lettu Toha, ayah Sona. Lettu Toha mendapat informasi pertama kali dari Isman, adik kandung Toha yang bertugas di KRI dan sejak awal ikut mencari keberadaan KRI Nanggala-402.
Sejak Jumat (23/4), keluarga dan sejumlah warga Glondong, menggelar doa bersama untuk keselamatan personel KRI Nanggala-402, khususnya kepada Lettu Ady Sonata.
Doa bersama dengan pembacaan tahlil sudah digelar selama dua hari ini dilakukan menjelang buka puasa.
“Kalau memang masih diberi keselamatan, semoga segera diketemukan, dan kalau pun sudah meninggal keluarga ikhlas menerima musibah ini,” Tutup widya.