Nasional

Mendagri: Inovasi PT Wilmar Ubah Bahan Sawit jadi Bahan Sabun Patut Dicontoh

Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi menerima bantuan berupa peralatan medis dan bahan untuk hand sanitizer dari PT Wilmar Nabati Indonesia dan Tanoto Foundation.

Tito memuji inovasi yang dilakukan PT Wilmar yakni mengkonversi bahan minyak kelapa sawit menjadi bahan hand sanitizer. Hand sanitizer sendiri sangat dibutuhkan tak hanya oleh masyarakat, tapi juga tenaga medis. Hand sanitizer adalah senjata efektif untuk melindungi dari kemungkinan tertular virus Covid-19.

“PT Wilmar adalah salah contoh sukses dari  konversi pabrik minyak goreng menjadi produsen deterjen sebagai alat perang melawan Covid-19,”katanya usai menerima bantuan dari PT Wilmar Nabati dan Asosiasi Pengusaha Sawit di Gedung A Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (17/04).

Tito berharap, inovasi ini patut dicontoh pihak lainnya, sehingga ada banyak perusahaan laiinya yang ikut turun tangan dalam memerangi Covid-19.  Sebab, sambungnya, di tengah masa darurat, berperang melawan Covid-19, dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari semua elemen bangsa dengan perannya masing-masing.

“Kita berharap bantuan bapak bisa mentrigger penguasaha lain yang potensial untuk mengkonversi usahanya  menjadi usaha ini, misalnya pembuatan masker juga banyak yang bisa bergerak karena masker-masker juga sangat dibutuhkan sekali,” ujarnya.

Tito memaparkan, berdasarkan penelitian para pakar kesehatan, Covid-19 ini mempunyai  beberapa kelemahan diantaranya tidak kuat dengan ultraviolet. Kemudian tidak kuat dengan suhu 56 derajat selama 30 menit.  Dan kuat juga dengan perlarut lemak atau “lipid solvent”.

“Kenapa? Karena pembungkusnya adalah bagian lemak. Kalau lemaknya dihancurkan oleh pelarut lemak, sabun, deterjen atau apapun seperti bentuk  shampo yang bisa melarutkan lemak dia akan mati,” jelasnya.

Tito menjelaskan, menurut penelitian dari Komisi Nasional Kesehatan Cina, virus corona tidak kuat dengan alkohol atau etanol  dengan kandungan 70 sampai 75 persen.  Covid-19 juga tidak dengan disenfektan yang mengandung klorin.

“Nah, sekarang kita melihat bahwa Indonesia memiliki potensial untuk menyiapkan alat perang, kalau kita anggap ini perang. Alat perang kita yang utama selain alat-alat kesehatan, tentu alat-alat yang bisa mematikan Covid-19 itu, ya ini lipid solvent, alkohol, pelarut lemak, sabun, shampo, deterjen, “imbuhnya.

Indonesia, lanjut Tito, memiliki bahan dasar dari sawit yang luar biasa cukup, salah satunya bahan dasar untuk membuat sabun, deterjen atau shampo.  Diketahui, Indonesia adalah produsen nomor 1 di dunia untuk minyak kelapa sawit, diikuti oleh Malaysia, Thailand dan lainnya.

Menurut Tito, ini jadi peluang bisnis yang luar biasa di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi. Peluang bisnis  yang bisa menyelamatkan dan membantu ekonomi nasional.

“Kenapa? Bukan hanya dalam negeri permintaannya tinggi, seluruh dunia sekarang sudah hampir 208 negara terkena Covid-19. Oleh karena itulah waktu itu  tanggal 14 April Bapak Presiden dalam ratas sudah memerintahkan untuk  apapun industri yang bisa dikonversi, diversifikasi untuk membuat alat-alat perang ini. Membantu masyarakat sekaligus juga membuat peluang bisnis, dalam dan luar negeri,” tutur Tito.

Ia pun memberi apresiasi kepada PT Wilmar yang sudah mengambil langkah cepat untuk memproduksi sebagian dari hasil produknya ke pembuatan hand soap atau sabun cair.

“Saya mengimbau rekan-rekan, pengusaha lainnya termasuk UMKM bisa hidup dengan merebut permintaan  yang sedang  tinggnya dari seluruh dunia. Negara Indonesia,  negara tropis banyak pohon kelapa dan nira.  Perusahaan -perusahaan kimia alkohol juga ada, home industry juga banyak sekali,” tandasnya.

Tito berjanji, akan   menghubungkan antara produsen dengan pasar. Karena kasihan juga, produsen sudah memproduksi bahan banyak,  tapi tidak dipakai.

“Nanti yang minta dia tidak tahu mau minta kemana, itu salah satu tugas Kemendagri, kita ada tim yang disiapkan untuk itu, ” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, MP. Tumanggor mengungkapkan bahwa inovasi yang sekarang dilakukan perusahaahnnya tidak terlepas dari peran Tito sebagai Mendagri. Ia pun kemudian bercerita, saat dia hadir dalam acara  kunjungan kerja Mendagri ke Palembang. Saat itu Mendagri dalam pertemuan dengan para kepala daerah di Palembang, menjelaskan dengan detil apa yang harus dilakukan menghadapi perang Covid-19.

“Oleh karena itu pada saat itu saya ngomong dengan beberapa Dirjen bapak (Mendagri) untuk membuat sabun cuci tangan. Dan kami sudah memproduksi,” ujar Tumanggor.

“Sebetulnya produksi pertama kami, dan minggu depan kami akan menyerahkan juga kepada BNPB  pak sebanyak 5 ton untuk di bagikan ke rumah-rumah sakit yang ada di Jakarta, khususnya dulu pak. Karena itu pada kesempatan ini kiranya bapak berkenan menerima bantuan kami sedikit ini tapi mudahan sangat bermanfaat bagi masyarakat kita,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76  +    =  84