Hot Topic

Mendagri: Satukan Gerak Langkah Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia Usaha Hadapi Covid-19

Channel9.id=Jakarta.  Satukan langkah gerak menghadapi wabah corona Covid-19, Menteri Dalam Negeri Prof. H. M.  Tito Karnavian, Ph.D., berinisiatif membangun sinergi tripartit antara Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia Usaha.

Ikut serta dalam telekonferensi itu, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menteri Sosial, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan. JUga ikut serta Bupati, Walikota, dan Sekretaris Daerah se-Indonesia.

Sedangkan dari kalangan pengusaha, antara lain Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), yang langsung dari kantor Kementerian Dalam Negeri Merdeka Utara Selasa malam (7/4/20).

Diskusi difokuskan ke isu strategis untuk menjamin ketersediaan sarana alat kesehatan di daerah yang berhubungan dengan Covid-19 serta ketersediaan kebutuhan mendasar termasuk pangan guna mengantisipasi dampak Covid 19 di seluruh daerah.

Kami telah melakukan pendataan awal secara bottom-up (dari bawah) jumlah dan jenis kategori kebutuhan alat dan sarana kesehatan untuk penanggulangan Covid 19 di seluruh kabupaten kota Indonesia. Juga kami telah mendata kebutuhan dan ketersediaan sembilan bahan pokok di seluruh daerah, kata Mendagri memulai diskusi yang menarik tersebut.

Provinsi NTT, misalnya, kekurangan 17 juta liter disinfektan berisi chlorine, sementara, saat ini, Sumsel butuh 250 juta masker biasa dan DIY membutuhkan 3,2 juta buah APD, urai Mendagri memberi contoh kebutuhan daerah alat dan sarana pencegahan Covid 19 yang dibutuhkan individu, masyarakat dan rumah sakit rujukan.

“Disisi lain, kami juga telah mendata perusahaan nasional dalam negeri dan kapasitas produksi mereka di dalam memenuhi semua kebutuhan tersebut,” lanjutnya.

Sebenarnya, banyak UKM , seperti usaha konveksi rumahan bisa kita mobilisasi untuk produksi memenuhi APD (Alat Pelindung Diri).

Dengan membangun komunikasi dan tukar menukar data antara asosiasi perusahaan dan Pemda, di atas mekanisme demand and supply, kami berharap kita dapat mengerahkan semua kekuatan kita untuk mengatasi masalah penaggulangan Covid-19 ini, ujar Mendagri.

Lewat diskusi teleconference tersebut Mendagri ingin membangun sinergi agar dunia usaha dan pemerintah daerah dapat melakukan kerjasama di dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Ide forum diskusi ini sangat cemerlang karena membantu kami memahami jenis dan jumlah serta spesifik daerah yang membutuhkan alkes. Data ini sangat berguna bagi anggota kami untuk keperluan produksi dan distribusinya. Peran dunia usaha melawan Covid 19 dapat menjadi terukur dan maksimal. Terima kasih pak Mendagri atas inisiatif ini” ujar Mardani Maming.

Menurut Ketua Hipmi ini, hasil pendataan Tim Kemendagri bahwa kebutuhan riil alat kesehatan seperti APD, masker, rubber glown, alkohol, obat-obatan, sanitizer dan sebagainya setiap provinsi di seluruh Indonesia.

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  3  =  4