Channel9.id-Jakarta. Menghadapi problem besar seperti pandemi Covid-19 yang telah mengglobal dibutuhkan keserempakan dan koordinasi dalam pengendaliannya, termasuk Indonesia negara yang kena dampaknya.
Karena itu, kepala daerah sebagai ujung tombak pengendalian di daerah, harus punya pengetahuan bagaimana mengendalikan pandemi ini.
Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memberi arahan dalam acara Launching Gerakan Sejuta Masker dan Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 serta Pengarahan Kepada Gugus Tugas Covid-19 yang digelar di Gedung Patra Ayu Pertamina Indramayu, Jawa Barat, Rabu (05/08).
“Ketika ada problem besar seperti pandemi Covid ini, semua pihak perlu keserempakan. Sebab jika kendalinya bagus dan koordinasi juga baik, maka penanganan akan lancar,” ujarnya.
Tito menuturkan, bila komunikasi tidak bagus itu akan menimbulkan problem sosial. Karenanya, kepala daerah menjadi ujung tombak di daerah. Ada beberapa kuadran dalam melihat kerja pengendalian pandemi yang dilakukan kepala daerah.
“Yang pertama adalah kepala daerah yang memiliki kemauan sungguh-sungguh, mau, tapi tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai tentang pandemi. Kepala daerah ini sama seperti menteri, karena mengambil kebijakan publik, kita tidak perlu untuk menjadi seorang dokter untuk mengetahui tentang Covid,” katanya.
Kedua, lanjut Tito, adalah kepala daerah yang memiliki kemampuan artinya punya pengetahuan dan juga memiliki strategi, konsep dan memiliki kemampuan fiskal yang baik, tapi tidak terlalu serius menangani. “Jadi tipikalnya yang penting cari aman. Itu juga kurang maksimal dalam pengendalian Covid,” imbuhnya.
“Yang paling buruk adalah kalau sudah tidak memiliki kemampuan, baik kemampuan strategi penanganan, konsep penanganan pandemi secara sistematik, tidak memiliki kemampuan fiskal, anggaran biaya, setelah itu tidak mau juga, cuek, itu pasti akan hancur-hancuran daerah itu,” tandasnya.