Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan saat ini banyak masyarakat yang masih belum menggunakan masker, cuci tangan, dan belum jaga jarak. Hal tersebut menurutnya itu menjadi penyebab penularan Covid-19 masih terjadi.
“Pak Presiden Joko Widodo menghendaki kebijakan yang all out. Di era sentralisasi ini, dimana pemerintahan terbagi menjadi pusat dan daerah. Tanpa dukungan daerah sulit meng-gaspol. Kita tahu juga di daerah tingkat satu dan dua yang sulit juga mensinergikan,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker, Cuci Tangan, serta Jaga Jarak untuk Perubahan Perilaku Baru Masa Pandemi Covid, Senin (10/08).
Oleh karena itu, kata Tito, perlu kesamaan langgam antara pusat dan daerah. Sehingga pusat dan daerah bisa total dalam menanggulangi pandemi corona.
“Dengan struktur formal dan informal. Diantaranya tim penggerak PKK yang telah diminta secara eksplisit oleh Presiden untuk terlibat. Selain itu, relawan media dan lain-lainnya untuk mensosialisasikan pandemi Covid-19,” tambahnya.
Tito menyebut di daerah ada desa sebagai basis untuk melawan Covid-19. Dia mengapresiasi beberapa Kepala Desa yang berinovasi dengan all out dalam rangka menghentikan penularan pandemi.
“Ada kampung tangguh, Kampung Banua, Desa Aman Covid-19 dan lain –lain untuk sosialisasi Covid sampai grassroot,” ujarnya.
Selain Desa, Tito mengaku saat ini sedang mengusulkan kepada Menteri Keuangan (Kemenkeu) untuk memperkuat kelurahan sebagai basis perlawanan Covid-19. “Karena kelurahan ada di kota-kota dan banyak kasus (corona) ada di kota-kota,”ucapnya.
IG
