Channel9.id-Jakarta. Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat pendataan kerusakan rumah warga terdampak bencana di wilayah Sumatera. Data yang cepat dan akurat dinilai menjadi kunci percepatan penyaluran bantuan hingga pembangunan hunian bagi masyarakat terdampak.
Permintaan tersebut disampaikan Mendagri saat Rapat Lanjutan Pembahasan Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Pascabencana di Wilayah Sumatera yang digelar secara daring dari Jakarta, Minggu (28/12/2025).
Tito menjelaskan, pemerintah telah menetapkan tiga kategori kerusakan rumah akibat bencana, yakni rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat termasuk rumah yang hilang. Untuk kategori rusak ringan dan sedang, pemerintah akan menyalurkan bantuan tunai agar masyarakat dapat segera memperbaiki rumahnya.
Sementara itu, untuk rumah rusak berat atau hilang, pemerintah menyiapkan skema pembangunan hunian melalui tahapan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap). Pembangunan huntara akan dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Daya Anagata Nusantara (Danantara), sedangkan huntap dibangun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Tito menegaskan percepatan penanganan sangat bergantung pada kelengkapan data yang dikumpulkan di daerah. Karena itu, Pemda diminta menjadi ujung tombak pendataan hingga ke tingkat paling bawah.
“Kita bisa tentukan yang rusak ringan dan sedang, datanya harus by name by address. Itu harus betul-betul clear. Paling tidak data sementara ini menjadi data baseline dulu,” pungkasnya.
Baca juga: Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus





