Channel9.id – Jakarta. Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan, Asesmen Kompetensi pengganti UN dirumuskan sesuai dengan standar PISA. Tujuannya, untuk mengetahui hasil kemampuan kognitif siswa supaya bisa bersaing di dunia international.
“Kita harus melihat perbandingan kita dengan negara lain. Makanya negara menghilangkan UN, dan menerapkan Asesmen Kompeteisi berdasarkan PISA. Jadi PISA yang diadaptasi untuk Indonesia. Karena kalau ngak mengikuti standar dunia, kita ngak mungkin bisa mengejar,” kata Nadiem dalam Webinar Meningkatkan Mutu Pendidikan, Selasa (30/6).
Menurut Nadiem, PISA wajib menjadi standar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Kendati demikian, Nadiem menegaskan, PISA bukan satu-satunya standar.
“PISA hanya salah satu survei yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” kata eks Bos Gojek ini.
Nadiem menyatakan, survei karakter juga harus wajib dilakukan. Lantaran, Asesmen Kompetensei berbasis PISA, hanya untuk mengetahui kemampuan nalar siswa. Bukan mengetahui karakter siswa.
“Jadi survei karakter, harus cocok dengan pancasila. Survei yang melihat spiritual dan moralitas. Baik Asesmen maupun survei karakter harus berjalan bersama-sama, harus holistik. Karena keduanya sama penting,” pungkasnya.
(HY)