Mengenal Fenomena Gelombang Panas
Internasional Lifestyle & Sport

Mengenal Fenomena Gelombang Panas

Channel9.id-Jakarta. Fenomena gelombang panas ekstrim yang terjadi di India dikabarkan telah menyebabkan ratusan korban jiwa. Mayoritas korban jiwa merupakan warga yang berusia diatas 60 tahun atau memiliki penyakit bawaan. Sehingga kedua populasi warga tersebut diminta untuk waspada dan tetap berada dalam ruangan. Sebagian besar dilaporkan berasal dari wilayah Balia dengan jumlah korban mencapai 68. Sedangkan per 18 Juni, korban jiwa dilaporkan telah mencapai 96 orang.

Disamping korban jiwa, suhu ekstrim ini mengancam aspek ekonomi masyarakat pasalnya suhu ekstrim telah membatasi aktivitas orang keluar rumah. Pertanian India adalah salah satu sektor industri yang terdampak. Punjab merupakan salah satu tempat yang terdampak, sebagai daerah produsen dan distributor gandum.

Dampak lain gelombang panas ini adalah liburan sekolah dan pemutusan listrik. Anak-anak sekolah dilaporkan banyak mengalami mimisan karena tidak tahan dengan suhu panas. Sedangkan pemutusan listrik terjadi lantaran.

Gelombang panas sendiri sebenarnya adalah fenomena natural yang terjadi di beberapa daerah pada musim tertentu. Namun perubahan iklim disebut menyebabkan gelombang panas kian memburuk secara drastiks. Pada 2019, jumlah angka kematian yang berkaitan dengan fenomena ini mencapai 356.000.

Dilansir dair Newscientis, gelombang panas adalah cuaca panas yang berlangsung selama lebih dari dua hari, di tempat tertentu batas suhu bergantung pada suhu rata-rata daerah tersebut. Di London, misalnya, gelombang panas dapat berlangsung tiga atau lebih dengan suhu diatas 48 derajat Celsius.

Tubuh manusia akan merespon dengan mengatur pembuluh darah di kulit untuk meningkatkan keluaran panas. Tapi hal tersebut menurunkan tekanan darah dan jatung harus bekerja lebih keras. Populasi lansia atau yang memiliki penyakit jantung. Disamping itu. Keringat berlebih dapat berdampak pada hyponatremia dengan gejala pusing atau mual-mual.

Meskipun begitu, akan sulit menjelaskan hubungan langsung antara suhu ekstrim dengan kondisi penyakit cardiovarscular. Beberapa orang dapat dinyatakan rentan terhadap suhu panas, anak-anak juga bisa dinyatakan rentan. Sedangkan beberapa orang lainnya dapat beradaptasi dengan suhu panas.

Baca juga: 68 Orang Meninggal di India Saat Terjadi Gelombang Panas Ekstrim

Sehingga untuk bisa tetap sehat selama fenomena ini, disarankan untuk berada dalam ruangan atau setidaknya menghindari keluar rumah saat panas. Gejala-gejala akibat panas ekstrim pada umumnya tidak terlalu parah. Namun tetap waspada jika seseorang menampilkan gejala yang lebih serius.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  3  =