Hot Topic

Mengenang Ahmad Bagdja Sekjen PBNU Era Gus Dur, Aktivis Tiada Henti

Channel9.id-Jakarta. Kabar duka kembali datang dari keluarga besar Nahdlatul Ulama. Telah meninggal dunia di RS JMC Jakarta, KH Ahmad Bagja, mantan Sekjen PBNU di era KH Abdurrahman Wahid.

Ahmad Bagja, meninggal pada Kamis dinihari, karena sakit dan sebelumnya harus menjalani perawatan di ICU di Rumah Sakit JMC.

KH. Ahmad Bagdja, adalah aktivis tiada henti. Sejak mahasiswa dan berkuliah di IKIP Jakarta sekarang Universitas Negeri Jakarta, di awal tahun 1970-an. Sekitar tahun 1974, Ahmad Bagdja menginisiasi pendirian koran kampus dan belakangan menjadi Majalah Didaktika.

Di kampus Ahmad Bagdja muda pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, sebuah organisasi yang bergengsi di kalangan aktivis kampus. Tidak hanya itu, Beliau juga didaulat menjadi Ketua Badan Koordinasi Senat-Senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia.

Pada tahun 1977-1981, Ketika Ahmad Bagja menjadi Ketua Umum PB PMII, pemerintah Soeharto yang geram dengan aksi-aksi mahasiswa menangkap Ahmad Bagja di kantor PB PMII di kawasan Kramat Jakarta Pusat.

Saat itu, pemerintah menangkap para pimpinan Dewan Mahasiswa 1977/1978 di seluruh Indonesia. Tokoh-tokoh yang ikut ditangkap antara lain, Rizal Ramli, Heri Akhmadi dari Bandung, sedangkan dari Jakarta antara lain Lukman Hakim UI, Khudori Hamid dari Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta.

Tidak hanya para pimpinan mahasiswa yang ikut ditangkap, saat itu beberapa tokoh nasional seperti Prof Ismail Sunni, Dr Arief Rahman Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan IKIP Jakarta ikut pula ditangkap.

Ahmad Bagdja yang saat ini menjadi inisiator Kelompok Cipayung yang terdiri dari organisasi ekstra kampus seperti PB HMI, GMNI, PMKRI, dll ikut ditangkap dan dijebloskan di “kampus kuning” istilah untuk markas Batalyon Tajimalela di Bekasi Selatan.

Berbeda dengan para pimpinan mahasiswa yang harus menghadapi pengadilan, para tokoh-tokoh hanya ditahan saja dan tidak sampai dibawa ke pengadilan. Ahmad Bagdja yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil Departemen Agama, kemudian lebih aktif di PBNU.

Pada masa KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU, Ahmad Bagdja yang berasal dari Kuningan Jawa Barat, menjadi Sekjen.

“Gus Dur yang penuh ide ide besar bahkan terkadang berseberangan dengan pemerintah, didampingi oleh Mas Bagdja yang pembawaan kalem dan tenang. Itu perpaduan yang pas” ujar Dr. Endin Sofihara, politisi PPP yang juga junior Ahmad Bagdja di kampus IKIP Jakarta.

Selepas masa reformasi, pada masa pemerintahan BJ Habibie, Ahmad Badja sempat diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Selepas itu, Ahmad Bagdja, lebih banyak bergiat di kegiatan sosial untuk pengembangan warga nahdliyin.

Setelah disemayamkan di rumah duka di Bekasi, rencananya Jenazah akan disholatkan di kantor PBNU pada pukul 10,00 pagi ini, sebelum dimakamkan di tanah kelahirannya di Kuningan Jawa Barat. Selamat jalan KH Ahmad Bagdja, teriring doa menyertai.

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

46  +    =  52