Nasional

Menghadapi New Normal, Ridwan Kamil: Ekonomi dan Politik Harus Mengacu Pancasila

Channel9.id-Jakarta. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa fase new normal atau Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) di Jawa Barat akan ada beberapa pergeseran di sektor industri ke depan. Menurutnya, new normal merupakan momentum agar Indonesia menjadi lebih mandiri.

“Ventilator untuk pasien Covid yang selama ini impor dan harganya 500-700 juta rupiah per unit, sekarang turun menjadi 15 juta karena industri kita mampu membuatnya. Seperti PT Pindad dan BUMN lainnya. Kita tidak akan ketergantungan impor lagi,” ujar kang Emil, sapaan akrabnya saat diskusi daring pada Senin, 8 Juni.

Selain itu, dia mengatakan bahwa industri konstruksi yang difokuskan Jabar juga akan berubah.

“Pintu-pintu yang pake handle/gagang pintu akan berkurang. Kami akan arahkan ke arah digital. Lift juga akan pake kaki. Nelayan Jabar pun saat ini sudah bisa nyari ikan pake HP. Ngasih pupuk pake drone dsb,” tuturnya.

Dalam hal industri makanan, Jabar menurut Ridwan akan mengupayakan membuat jamu semakin dipasarkan kepada masyarakat, khususnya milenial.

“Kita akan gencarkan kafe-kafe untuk menyediakan jamu di samping kopi-kopi biasa. Agar masyarakat semakin mengkonsumsi makanan dan minuman sehat,” ucapnya.

Ridwan pun mengajak agar pemuda-pemuda untuk kembali ke desa mengembangkan desanya. Karena menurut dia, ketahanan ekonomi desa lebih kuat ketimbang perkotaan saat pandemi sekarang ini.

“Hasil kajian ekonomi menunjukkan industri  agrikultur di desa selalu resisten. Kembalilah ke desa, tinggallah di desa tapi penghasilan dunia. Maka kembalilah ke desa dan berbisnis di sana, kaum muda,” imbuhnya.

Selain ekonomi, dalam sektor politik pun Ridwan menilai bahwa Pancasila harus menjadi panduan hidup bangsa Indonesia. Saat ini menurut dia, negara-negara maju sudah tidak bisa lagi menjadi acuan.

“Semua dites juga, sebelum-sebelumnya kita betapa  kagum dengan negara-negara maju, seperti Amerika. Padahal, payah juga. Mereka lebih kacau. Kita harus mengupayakan agar suatu hari pasca covid-19 bisa menjadikan pancasila sebagai ideologi  dunia,” pungkasnya. (IG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  83  =  90