Nasional

Menjadi Klaster Penyebaran Covid-19, Ponpes Darussalam Di Karantina

Channel9.id-Banyuwangi. Ratusan santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terkonfirmasi positif Covid-19 setelah Satuan Tugas setempat melakukan tes Swab terhadap 624 santri di pesantren tersebut.

Ratusan santri itu kini telah diisolasi di tiga gedung pesantren yang berlokasi sekitar dua ratus meter dari pusat belajar

Untuk menghindari semakin banyaknya korban yang terpapar maka di putuskan pesantren Darussalam Blokagung dikarantina massal usai menjadi klaster penyebaran Covid-19. Akses jalan menuju ponpes ditutup dan tidak boleh ada pihak yang keluar masuk.

“Selama karantina di lingkungan pondok, tidak boleh ada yang keluar masuk kecuali petugas kesehatan dan logistik,” ucap Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol (Inf.) Yuli Eko Purwanto, Senin (31/8/20).

Selama proses karantina, kata Eko, ponpes tersebut dijaga ketat oleh satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sementara untuk kebutuhan santri yang ada di ponpes, terdapat dapur umum.

Eko memastikan, menu dan penyajian makanan di dapur umum tersebut telah sesuai prosedur standar (SOP) kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Pemkab Banyuwangi juga menyediakan kebutuhan sehari-hari lainnya untuk para santri.

“Dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Sementara itu, Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes Benget Saragih mengatakan, seluruh aktivitas di ponpes dihentikan selama proses karantina. Seluruh penghuni ponpes harus berada dalam kamar.

Menurutnya, para santri selama ini terbilang kooperatif dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan.

“Seluruh aktivitas berhenti, salat berjemaah untuk sementara tidak boleh,” ucap Benget.

Pihaknya juga memeriksa ulang seluruh santri untuk memilah sesuai status kesehatan masing-masing. “Akan ada klastering santri untuk pemilahan demi memutus mata rantai penyebaran virus,” tuturnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, upaya penanganan Covid-19 di ponpes terus menjadi perhatian utama Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Bahkan beberapa waktu sebelumnya, telah dibangun rumah sakit mini untuk percepatan penanganan para santri. Rumah sakit mini itu dilengkapi sarana pemeriksaan lengkap untuk membantu proses pemeriksaan kesehatan para santri.

Saat ini, lanjut Widji, petugas masih memantau perkembangan jumlah pasien secara masif.
“Setiap hari ada dokter dan perawat yang berjaga di sana. Tentu menggunakan APD,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  45  =  49