Ekbis

Menkeu: Akselerasi Vaksinasi Masyarakat dan Pulihkan Ekonomi Nasional

Channel9.id-Jakarta. Vaksinasi Covid-19 nasional yang dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin menjadi syarat penting untuk menjaga ketahanan masyarakat sekaligus memulihkan perekonomian nasional. Untuk itu, akselerasi vaksinasi terus diupayakan oleh pemerintah agar kekebalan komunal di masyarakat dapat segera tercapai.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyampaikan keterangan pers secara virtual usai mengikuti sidang kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Senin (05/07).

“Kecepatan imunitas yang bisa dimunculkan di masyarakat melalui vaksinasi menjadi syarat yang penting, dan juga pelaksanaan protokol kesehatan sehingga kondisi dari Covid tetap bisa dikendalikan, namun pemulihan ekonomi juga tetap bisa dipertahankan. Akselerasi vaksinasi ini menjadi syarat yang sangat penting,” katanya.

Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi APBN Semester I 2021 Defisit Rp283,2 Triliun 

Untuk itu, pemerintah memasang target vaksinasi sebanyak dua juta suntikan per hari. Bahkan jika ingin menyelesaikan sebelum akhir tahun 2021, Sri Mulyani menyebut, diperlukan vaksinasi hingga mencapai 3 juta suntikan per hari pada periode Oktober-November mendatang.

“Ini sebuah target yang luar biasa tinggi, dan Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa kerja sama seluruh pihak harus dilakukan untuk meningkatkan target vaksinasi ini. Bahkan diminta supaya vaksinasinya bisa dijalankan pagi, siang, dan malam hari dengan menggunakan seluruh sumber daya baik yang ada di kementerian/lembaga, TNI-Polri, BKKBN, sampai kepada seluruh dinas dan pemerintah daerah,” jelasnya.

“Inilah yang akan menjadi syarat penting untuk kita bisa terus menjaga ketahanan masyarakat dari Covid namun di sisi lain kemudian pemulihan ekonomi bisa dijaga atau dipertahankan momentumnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada semester II akan sangat bergantung pada kondisi Covid-19 dan berapa lama pengetatan harus dilakukan. Menurutnya, jika pada bulan Juli angka kasus Covid-19 sudah bisa dikendalikan dan pada bulan Agustus mulai ada aktivitas normal sehingga pengetatan dikurangi, maka perekonomian masih bisa tumbuh pada rentang 4 persen bahkan mendekati 5 persen.

“Namun apabila restriksinya cukup panjang karena Covid-nya masih sangat tinggi, maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III bisa turun di sekitar 4 persen. Ini yang harus kita waspadai,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

53  +    =  58