Hot Topic Internasional

Menlu Retno Walk Out di Debat Terbuka PBB saat Dubes Israel Pidato, Ini Alasannya

Channel9.id – Jakarta. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi walk out di tengah debat terbuka Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (DK PBB) di New York, Amerika Serikat (AS). Retno walk out saat Duta Besar Israel untuk AS dan PBB Gilad Erdan menyampaikan pidato.

Dalam debat terbuka ini, Retno sempat mendesak DK PBB agar bertindak untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan di Tepi Barat, Palestina.

Retno mengatakan Open Debate DK PBB ini merupakan yang ketiga dalam 3 bulan terakhir, dan Indonesia terus hadir sidang debat PBB ini untuk menunjukkan komitmen dalam mendukung perjuangan Palestina.

“Di dalam pernyataan di Dewan Keamanan PBB tadi, saya ingatkan bahwa Dewan Keamanan BBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida,” ujar Retno Marsudi, dikutip dari unggahan di kanal YouTube MoFA Indonesia, Rabu (24/1/2024).

Retno mengingatkan piagam PBB yang mengatur tentang resolusi DK PBB yang patut dilaksanakan dan mengikat, namun dia mempertanyakan berapa banyak resolusi DK PBB tentang Palestina yang telah dilaksanakan. Retno mempertanyakan ke mana Palestina akan mengadu jika DK PBB yang memiliki mandat menjaga perdamaian internasional justru gagal menjalankan resolusinya.

“Sebagai catatan teman-teman pertanyaan tersebut memang sengaja saya sampaikan ke Dewan Keamanan karena saya melihat banyak resolusi yang dilanggar terkait Palestina namun tidak pernah ada sanksi kepada para pelanggar,” sambungnya.

Retno juga telah menegaskan Indonesia mendesak agar DK PBB segera menghentikan Israel yang melakukan kekerasan di Palestina.

“Sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum. Sekali lagi saya mendesak anggota Dewan Keamanan untuk segera menghentikan ketakutan yang setiap hari dihadapi oleh warga Palestina di Gaza dan juga di Tepi Barat,” kata Retno.

Retno mendesak agar DK PBB segera bertindak karena semakin meningkatnya korban tewas maupun yang kelaparan di Palestina. Selain itu, ia mendorong semua pihak untuk menghormati hukum internasional, termasuk di Gaza.

“Saya juga bertanya di depan Dewan Keamanan PBB apakah lebih dari 25 ribu nyawa yang telah melayang ditambah dengan semakin banyaknya yang sekarat karena kelaparan dan kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak masih terlalu sedikit untuk kita segera bertindak? Saya tekankan semua dari kita memiliki tanggung jawab untuk menghormati hukum humaniter internasional tanpa kecuali, termasuk situasi di Gaza,” ujar Retno, kala masih mengikuti sidang PBB tersebut.

Retno juga menyoroti aksi militer yang meluas di luar Gaza dan ancaman perang di kawasan Timur Tengah. Oleh karenanya, Menlu mendesak adanya gencatan senjata permanen antara Israel dan Palestina.

“Pentingnya terciptanya gencatan senjata segera dan permanen. Ini akan menjadi game changer untuk segala hal,” kata Retno.

Menurutnya gencatan senjata permanen akan membuat proses solusi dua negara berjalan dan dapat mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.

Saat dikonfirmasi, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal membenarkan aksi walk out yang dilakukan Menlu Retno saat perwakilan Israel berbicara di forum tersebut.

“Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar dari ruangan saat watap Israel menyampaikan statement-nya,” kata Lalu, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Jawab Pernyataan Anies, Menlu Retno: Politik Luar Indonesia Berdampak Bagi Perdamaian Dunia

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =