Nasional

Mentan: Bersinergi untuk Perkuat Ketersedian Pangan di Era New Normal

Channel9.id-Jakarta. Pandemi COVID-19 telah merubah tatanan masyarakat dunia. Guna mencegah penularan wabah virus corona yang meluas, masyarakat diimbau bahkan diwajibkan untuk tinggal di rumah dan perubahan tersebut ternyata berdampak luas di banyak sektor, khususnya pangan sehingga perlu adanya strategi agar penyediaan pangan kokoh.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini strategi penyediaan bahan pangan yang dilakukan harus disinergikan dengan protokol kesehatan saat ini.

“Covid-19 dengan berbagai dampak yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bahkan telah merubah paradigma. Oleh karna itu, kebijakan- kebijakan baru harus kita tata untuk menjawab tantangan di era new normal,” kata Mentan saat memberikan materi pada acara Webinar  “Strategi Ketahanan Pangan do Era New Normal Pandemi Covid-19” bersama Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria pada Selasa (09/06).

Selain itu, menurut Syahrul, Kementan fokus meningkatkan produktivitas pangan pokok, memperlancar distribusi pangan, mempermudah akses transportasi, menjaga stabilisasi harga, mengembangkan buffer stock dan intervensi pasar melalui operasi pasar.

“Pandemi ini mampu mengganggu produksi pertanian yang juga membatasi pergerakan orang sehingga saat ini ada isolasi mandiri, pembatasan wilayah, distribusi yang bersoal sehingga harus segera kita tangani bersama,” tegasnya.

“Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan saat ini, perlu adanya strategi yang saling membangun dari sisi pelaksana, pembiayaan dan pengawasan sehingga kebijakan yang dijalankan lebih efektif dan efesien,” pinta Syahrul.

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mendorong Kementerian Pertanian untuk terus melakukan pengembangan program ketahanan pangan di tengah pandemi virus Corona, Covid-19 ini.

Selain itu, dia mengatakan tantangan yang sedang dihadapi Indonesia adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat guna menjamin ketahanan pangan dan disisi lain juga berperan terhadap pemulihan ekonomi.

“Pendapatan petani dan masyarakat pedesaan harus ditingkatkan agar daya beli rakyat terjaga,” pungkasnya. (IG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  4  =