Channel9.id-Jakarta. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan kebutuhan energi seperti batu bara dan gas alam cair (LNG) dalam negeri lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan. “Para menteri terkait suplai batu bara dan LNG mendukung pasokan listrik nasional langsung membagi tugas. Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan,” ujarnya, Selasa, 4 Januari 2022.
Menurut Erick, langkah cepat dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan suplai batu bara dan LNG sebagai sumber energi dalam mendukung pasokan listrik nasional jangka panjang. Selain itu sistem logistik dan infrastruktur juga akan makin dimodernisasi sehingga kapasitas Indonesia sebagai negara penghasil sumber daya alam tidak akan mengalami ketidakpastian kebutuhan energi demi menunjang kelancaran pembangunan.
Erick Thohir menggelar rapat dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kejaksaan Agung, dan BPKP, pada Senin malam, 2 Januari 2022.
Pertemuan kementerian dan lembaga pemerintah seusai Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan terkait prioritas mendahulukan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri sebelum melakukan ekspor.
Erick mengatakan akan memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi. Dia menambahkan sesuai arahan Presiden untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan, Kementerian telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy. “Sehingga segera memiliki energi baru terbarukan,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, target produksi batu bara 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Proyeksi target produksi pada tahun ini berada di kisaran 637- 664 juta ton, sedangkan target produksi batu bara 2021 mencapai 625 juta ton.
Kebutuhan batu bara dalam negeri diprediksi meningkat pada 2022 dengan 190 juta ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan kuota DMO tahun ini yang mencapai 137,5 juta ton.
Data Kementerian ESDM menyebutkan fenomena alam, seperti Badai La Nina yang menerjang Kalimantan pada November lalu dan peningkatan curah hujan tinggi menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target. Sementara itu, penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember pun baru menyentuh 121,3 juta ton atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.
Dalam rapat bersama juga disepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa direview perbulan dan yang tidak menepati sesuai kontrak akan di penalti tinggi bahkan dicabut izinnya.