Channel9.id-Jakarta. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan pemerintah tidak pernah meminta pemerintah Arab Saudi menerbitkan surat pencekalan bagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. “Tidak ada itu. Pokoknya dari kami tidak ada (surat cekal),” kata Yasonna, kemarin.
Dia juga membantah adanya pencekalan terhadap Rizieq yang dilakukan pemerintah Indonesia. Yasonna mengaku tidak tahu dengan sejumlah surat permintaan pencekelan yang diperlihatkan Rizieq dalam video yang disebarluaskan.
Dalam video telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI, 8 November 2019, Rizieq mengaku dicekal pemerintah Arab Saudi. Dia menunjukan surat pelarangan yang dikeluarkan pemerintah setempat.
Dalam video itu, Rizieq memperlihatkan surat pertama yang berisi salinan visa dan kertas kedua berisi salinan surat pencekalan dirinya. Rizieq juga membacakan surat tersebut yang berisi alasan pemerintah Arab mencekalnya.
Rizieq bermukim di Mekah, Arab Saudi, sejak pertengahan 2017. Dia melarikan diri ke Tanah Suci karena terjerat sejumlah kasus. Salah satunya adalah percakapan mesum. Kasus ini dihentikan kepolisian sejak Juni 2018.
